SuaraJawaTengah.id - Perayaan hari raya Idul Adha menjadi momentum masyarakat untuk berkurban. Kambing atau domba tentu menjadi hewan pilihan yang bisa disembelih.
Namun demikian, sering ditemukan daging kambing dengan bau perengus saat dibagikan ke masyarakat.
Dokter hewan dari Dr. drh. Supratikno, M.Si, PAVet mengemukakan bahwa untuk segera menguliti kambing atau domba kurban setelah disembelih dapat membantu mengurangi perengus (prengus) saat disantap.
"Kambing untuk tidak perengus tidak mungkin, pasti masih ada bau perengusnya. Usaha kita adalah mengurangi supaya tidak terlalu perengus," katanya dikutip dari ANTARA pada Rabu (12/6/2024).
Baca Juga: Syarat dan Ketentuan Hewan Qurban untuk Idul Adha 1445 Hijriah
Menurut dia, upaya untuk mengurangi perengus adalah setelah disembelih dengan baik harus langsung dikuliti.
Supratikno mengatakan dari sejumlah metode menguliti yang bisa dipraktikkan, salah satunya, yaitu dengan menggantung hewan dalam posisi terbalik (bagian kaki di atas). Proses menguliti bisa dimulai dari bagian kaki, kemudian ekor dan bagian-bagian tubuh lainnya.
"Saya biasanya buka kaki belakangnya dulu. Kemudian saya buka bagian ekornya pakai pisau," katanya.
Kemudian kalau sudah sampai ke punggung ke daerah perut biasanya dia pakai jempol tangan. "Kemudian pakai pisau lagi nanti di daerah dada. Biasanya nempel di lemak jadi pakai pisau lagi," kata dia.
Supratikno mengingatkan agar tangan yang memegang kulit jangan sampai memegang daging. Setelah itu, keluarkan isi perut atau jeroan dengan hati-hati sehingga tidak sampai menyebabkan pecah terutama bagian kandung kemih.
Baca Juga: Menyambut Idul Adha, Ini Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Sendiri
Selain itu, katanya dokter hewan dari Divisi Anatomi, Histologi dan Embriologi, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University tersebut, upaya lain yang bisa dilakukan demi mengurangi perengus pada kambing, yakni memperhatikan proses memasak.
"Kalau ingin lebih enggak bau lagi, jangan masak daging bersama jeroan atau jangan lemaknya. Jadi benar-benar yang merah-merah saja yang dimasak," kata dia.
Supratikno menambahkan, para penyembelih hewan kurban juga disarankan segera memisahkan isi perut atau jeroan dengan daging serta bagian kaki depan dan kepala dengan bagian tubuh lain karena merupakan sumber bau.
"Tempat penanganan daging dan jeroan terpisah, daging tidak langsung di lantai, digantung karena untuk meniriskan darah juga," kata dia.
Berita Terkait
-
"Dapat Bola Langsung Hajar" Indra Sjafri Jadi Ejekan: Kalau yang Komentar STY Digoreng sampai Idul Adha
-
Sate Pak Jede, Sate Klathak Khas Jejeran Paling Enak di Jakarta
-
Rumah Zakat Salurkan Ribuan Paket SuperQurban untuk Keluarga Pra Sejahtera
-
Mengaji di Film "His Only Son": Bacalah Kitab Sucimu, Anak Manusia atau Domba yang Dikurbankan?
-
7 Komoditi Bahan Pokok di Sulteng Alami Penurunan Pascahari Raya, 3 Lainnya Meroket
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Tenang! Pasokan LPG 3 Kg di Pantura Jawa Tengah Stabil, Warga Tak Perlu Khawatir Jelang Lebaran
-
Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Daftar Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025-2030
-
Jelang Pelantikan Gubernur, Ahmad Luthfi: Tidur Cukup dan Pikiran Bahagia