SuaraJawaTengah.id - Persaingan para talenta pebulutangkis muda dalam perebutan gelar juara Graha Padma Walikota Cup 2024 makin meruncing. Memasuki hari kelima kejuaraan atau semifinal pada Jumat (14/6/2024), para atlet kelompok usia pembinaan yaitu U11 (usia dini), U13 (anak-anak), dan U15 (pemula), saling berjuang di 11 nomor pertandingan demi menjaga asa meraih podium juara.
Graha Padma Walikota Cup 2024 merupakan kejuaraan swasta nasional yang masuk dalam kalender PBSI dan mendapatkan peringkat poin nasional. GOR Graha Padma, Semarang, menjadi lokasi jatuh bangunnya para calon bintang bulutangkis masa depan meraih kemenangan demi mengamankan tiket ke partai final yang digelar Sabtu (15/6/2024).
Dalam pertandingan yang dimulai sejak siang, sejumlah atlet yang menjadi unggulan mampu mendominasi. Bahkan ‘perang saudara’ yang mempertandingkan sesama pemain klub juga tak terhindarkan di babak semifinal ini, mulai dari PB Djarum, Jaya Raya Satria, Exist Badminton Club, dan Mutiara Cardinal.
Pertarungan sesama pemain klub Jaya Raya Satria terjadi di kategori Usia Dini Putri (UDPI), yaitu unggulan teratas Maura Wahyu Keisha Maharani dengan unggulan kelima Angelice Luigi Nathaniela. Maura sukses melaju ke partai puncak berkat kemenangan tiga gim 17-21, 21-16, 21-18.
"Kunci kemenangan saya adalah bermain tenang, ndak usah buru-buru. Soalnya di gim pertama itu saya seperti penasaran, eh malah kalah. Gim kedua dan ketiga yang penting main sabar dan jangan mau didikte permainan lawan," jelas Maura pada Jumat (14/6/2024).
11 Wakil PB Djarum Melaju ke Final
Hasil memuaskan diraih klub asal Kota Kudus, PB Djarum. Dari 15 wakilnya yang bertanding di semifinal, sebanyak 11 di antaranya berhasil meraih kemenangan sekaligus memastikan diri melaju ke partai final.
Salah satunya di kategori Tunggal Anak Putri (TAPI) yang mempertemukan sesama wakil PB Djarum, dimenangkan oleh unggulan kedua Jordana Alexa Mongkareng. Ia berhasil menang straight game 21-5, 21-15 dalam tempo 21 menit, atas Nafla Berly Syakira Al Habsy yang menempati unggulan ketiga.
"Pada dasarnya saya bermain seperti biasa saja. Sejak awal gim lawan saya banyak bikin kesalahan sendiri. Jadi setelah interval, saya berupaya jaga jarak poin lebih jauh. Di gim kedua, lawan mengubah pola permainan dan temponya dipercepat, makanya jadi kejar-kejaran poin. Puji Tuhan, saya bisa meraih kemenangan" papar Jordana.
Baca Juga: Wacana Duet Yoyok Sukawi-Ade Bhakti di Pilkada Kota Semarang, Ini Kata Pengamat
Selain Jordana, atlet PB Djarum lainnya yang berhasil maju ke final adalah unggulan teratas pasangan Oka Faiq Januar/Nur Hafidzah Afifah yang bermain di kategori Ganda Pemula Campuran (GPC). Mereka berhasil mengalahkan unggulan ketiga Rizky Caesar Ramadhan/Aqelatul Amaliayah Rahma dengan skor 21-18, 18-21, 21-16.
"Pertandingan semifinal ini memang ketat, belum lagi pertahanan mereka sangat solid. ketika kita membuat kesalahan, Rizky/Aqela bisa dengan cepat langsung merebut poin dari kita. Untungnya kita lebih tahan ketimbang mereka dan bisa mengambil kemenangan di semifinal ini," kata Nur Hafidzah.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Graha Padma Walikota Cup Yuni Kartika menjelaskan kejuaraan ini difokuskan pada kategori U11, U13 dan U15 karena merupakan tiga kategori utama dalam pembinaan dan pembibitan awal atlet bulutangkis. Diharapkan dari kejuaraan ini akan muncul bibit-bibit pebulutangkis juara yang dapat menjadi andalan Indonesia di masa depan.
“Ketiga kategori ini menjadi pilar utama pembinaan bulutangkis di Indonesia. Kemudian kejuaraan ini juga masuk dalam kalender PBSI. Jadi kalau melihat jumlah peserta, meski hanya tiga kategori tapi jumlah pesertanya sangat banyak, hampir mencapai seribu. Ini artinya proses pembinaan di indonesia berjalan cukup baik saat ini,” terang Yuni Kartika yang juga menjabat Wakil Ketua I PBSI Jawa Tengah.
Lebih lanjut Yuni juga menyoroti persaingan ketat dan kompetitif berhasil tersaji dalam kejuaraan yang total diikuti oleh sebanyak 826 atlet dari berbagai klub di Indonesia ini. Ia mengatakan hal tersebut menjadi indikasi bahwa pembinaan di tingkat klub terhadap atlet-atlet belia juga berjalan dengan baik.
“Keragaman jumlah peserta juga merata di setiap kategori. Tidak ada yang terlalu sedikit, semuanya sesuai proporsi. Meskipun jumlah putri pasti lebih sedikit, namun masih wajar. Selain itu juga banyak pemain yang main rangkap. Ini juga menggembirakan karena di usia awal, mereka sebaiknya tidak hanya fokus pada satu nomor saja,” jelas Yuni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota