SuaraJawaTengah.id - Pergelaran Dieng Culture Festival (DCF) selalu dinanti oleh masyarakat. Selain untuk mendatangkan wisatawan, kegiatan tersebut juga untulk melestarikan budaya turun temurun.
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, memastikan pergelaran DCF XIV Tahun 2024 pada 23-25 Agustus lebih mengangkat tradisi budaya masyarakat Dataran Tinggi Dieng.
"Sesuai dengan tema 'Back to Journey', pergelaran DCF XIV Tahun 2024 difokuskan untuk kembali kepada nilai budaya. Apalagi DCF kembali menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara," kata Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa Alif Faozi, di Banjarnegara, Kamis (27/6/2024).
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya pada pergelaran DCF XIV Tahun 2024 meniadakan pergelaran musik "Harmoni Atas Awan", sedangkan "Jazz Atas Awan" masih tetap diselenggarakan.
Baca Juga: Bikin Kamu Betah, Ini 5 Wisata di Wonosobo Cocok untuk Habiskan Libur Nataru
Bahkan, tidak menutup kemungkinan pergelaran "Harmoni Atas Awan" maupun "Jazz Atas Awan" ke depan menjadi agenda tersendiri yang terpisah dari kegiatan DCF, sehingga agenda wisata di Dataran Tinggi Dieng makin bervariasi.
Terkait dengan jadwal kegiatan DCF XIV Tahun 2024, dia mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mengoordinasikan waktu pelaksanaan acara "Kongkow Budaya", sedangkan untuk acara-acara lainnya sudah ditetapkan.
"Kami masih koordinasikan untuk acara 'Kongkow Budaya' itu apakah akan digelar pada hari pertama atau kah hari terakhir. Kalau lainnya sama seperti DCF 2022, cuma yang 'Kongkow Budaya' masih kami diskusikan dengan tokoh budaya, tokoh masyarakat, kira-kira bagusnya hari Jumat sore atau kah hari Minggu," katanya menjelaskan.
Sementara untuk acara lainnya, kata dia, pada hari pertama pergelaran DCF 2024 akan diisi dengan Gelaran Seni Tradisi, Aksi Dieng Bersih dan Penanaman Pohon, serta Napak Tilas.
Menurut dia, acara Napak Tilas berupa perjalanan para sesepuh dan pemangku adat untuk melihat tempat-tempat yang mempunyai nilai kearifan lokal yang tinggi guna menyeimbangkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya dan manusia dengan manusia.
Baca Juga: Fenomena Langka, Embun Es di Dieng Muncul Saat Musim Hujan
Selanjutnya pada hari kedua berupa Ruwatan Anak Berambut Gimbal yang merupakan acara unggulan dalam setiap penyelenggaraan DCF, dilanjutkan dengan Jazz Atas Awan pada malam harinya.
"Hingga saat ini yang mendaftar acara ruwatan sudah sekitar 20 anak berambut gimbal, tapi nanti akan kami pilih sekitar 7-9 anak," kata Alif.
Ia mengatakan proses pemilihannya melalui survei yang dilakukan oleh para sesepuh untuk memastikan apakah anak berambut gimbal itu benar-benar ingin mengikuti ruwatan serta untuk mengetahui permintaan dari masing-masing anak.
Dalam hal ini, ruwatan tersebut harus dilakukan atas keinginan dari anak berambut gimbal, bukan karena kehendak orangtuanya.
Selain itu, permintaan dari anak berambut gimbal yang mengikuti ruwatan akan disiapkan oleh panitia.
"Oleh karena itu, sesepuh dan panitia akan berkunjung ke rumah anak-anak berambut gimbal tersebut," katanya.
Terkait dengan pergelaran Jazz Atas Awan, dia mengatakan, pihaknya kembali seperti semula dengan tidak memublikasikan siapa saja artis yang akan tampil dalam pergelaran musik tersebut.
Menurut dia, hal itu disebabkan sejak awal pergelaran DCF, acara Jazz Atas Awan hanya sebagai kegiatan pendukung, sehingga pihaknya tidak "menjual" artis.
"Jadi, kalaupun ada artis ternama yang tampil, ini adalah bonus bagi para pengunjung," katanya pula.
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya akan segera membuka penjualan paket wisata DCF XIV Tahun 2024 tersebut mulai hari Minggu (30/6) melalui media sosial maupun laman Festival Dieng.
Pada tahap pertama, pihaknya akan menjual sekitar 500-1.000 paket wisata sudah termasuk tiket masuk destinasi wisata di Dieng dan berbagai suvenir.
Disinggung mengenai sarana akomodasi bagi pengunjung, dia mengakui jika saat ini di Desa Dieng Kulon sudah ada sekitar 800 homestay maupun penginapan.
"Akan tetapi berdasarkan informasi yang kami terima, seluruhnya sudah habis dipesan oleh calon pengunjung DCF maupun biro-biro perjalanan wisata," katanya lagi.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara akan melibatkan homestay di desa-desa sekitar lokasi kegiatan termasuk di Desa Dieng Wetan, Kabupaten Wonosobo.
Berita Terkait
-
Dieng Diusulkan Jadi Geopark Nasional, Tawarkan Sensasi Wisata Edukasi Panas Bumi
-
Ahn Bo Hyun Mau Ajak ke Dieng, Penggemar Langsung Heboh
-
800 Homestay dan Penginapan di Dieng Sambut Jazz Atas Awan 2024
-
Macet Pol! 4 Destinasi Wisata Ini Penuh Lautan Manusia: Dari Dieng Hingga Malioboro
-
Niat Mau Lihat Lautan Awan di Dieng, Malah Ketemu Lautan Manusia: Ini Penampakannya!
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
Terkini
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?
-
Misteri Kematian Siswa SMK di Semarang: Diduga Ada Luka Tembak, 2 Saksi Menghilang
-
Kalahkan Persik, PSIS Semarang Diguyur Bonus 200 Juta!
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel