Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 06 Juli 2024 | 08:45 WIB
Anak sekolah menulis tangan. (Dok: Istimewa)

SuaraJawaTengah.id - Sebentar lagi, anak-anak akan memasuki tahun ajaran baru 2024/2025. Tentu setelah liburan sekolah, anak akan merasa malas atau kurang bersemangat untuk masuk sekolah

Apakagi, yang baru masuk sekolah. Pasti harus melakukan adabtasi di lingkungan sekolah. 

Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo  mengatakan pola pikir positif yang telah ditanamkan oleh orang tua di rumah, dapat membantu anak mudah beradaptasi di lingkungan sekolah barunya.

“Tanamkanlah pesan-pesan yang positif tentang sekolah. Misalnya sekolah jadi tempat menyenangkan karena banyak teman dan anak bisa bermain bersama,” kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo  dikutip dari ANTARA pada Sabtu (6/7/2024). 

Baca Juga: Wartawan Abal-abal di Kendal Ditangkap Usai Diduga Peras Kepsek Rp 4,5 Juta

Dari kasus yang pernah Vera temui, ia menilai langkah tersebut dapat mencegah anak merasa tidak bahagia mengikuti pembelajaran di sekolah yang menimbulkan masalah seperti mogok masuk sekolah, menolak mengerjakan tugas, mengalami stres karena tuntutan akademis hingga bersosialisasi.

Guna mengantisipasi hal tersebut, orang tua perlu mempersiapkan mental anak dengan membentuk sebuah pola pikir positif yang berhubungan dengan kondisi di sekolah. Hindari pembicaraan yang dapat membebani pikiran anak.

“Hindari terlalu membebani anak seperti di sekolah harus jadi anak pintar, harus selalu bisa menjawab pertanyaan guru, harus dapat nilai bagus dan lain-lain. Usahakan agar anak merasa senang di sekolah tanpa beban yang berlebihan,” ucap Vera.

Terkait adanya anak yang mulai masuk sekolah pada usia kurang dari 6 atau 7 tahun, Vera juga menyarankan supaya orang tua tidak lupa menceritakan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan agar anak merasa lebih nyaman untuk tinggal di sekolah dalam waktu yang lama.

Hal tersebut, katanya, dapat mulai diajarkan lewat datang ke sekolah lebih awal sehingga anak mempunyia kesempatan lebih lama untuk beradaptasi sebelum kelas dimulai.

Baca Juga: Disdik Semarang Klaim Tak Ada Lagi Sekolah Favorit, Fasilitas Pendidikan Sudah Disamakan

“Kemudian jangan lupa berkenalanlah dengan satu atau dua orang tua lainnya, untuk kemudian mengatur playdate bagi anak dan teman-teman sekelasnya di luar jam sekolah,” kata Vera.

Sedangkan dari sisi kemandirian, orang tua dapat memastikan anaknya sudah dapat mengurus dirinya sendiri seperti pergi ke toilet, memakai sepatu atau makan bekal sendiri hingga menyiapkan perlengkapan sekolah sebelum mulai proses belajar.

Vera menambahkan orang tua juga perlu memastikan anak dapat mengerti aturan yang dibuat oleh sekolah seperti waktu penggunaan gawai, membereskan mainan di kelas dan memahami batasan-batasan yang ada di ruang kelas.

Load More