Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 15 Agustus 2024 | 19:26 WIB
Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Semarang Utami Setyowati saat menyampaikan pernyataan tentang kematian salah seorang mahasiswinya di Semarang, Kamis (15/8/2024). [ANTARA/I.C. Senjaya]

SuaraJawaTengah.id - Kematian mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (UNDIP) menjadi perhatian publik. Korban diduga melakukan bunuh diri akibat perundungan. 

Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang membantah kematian AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran,  diduga bunuh diri karena dipicu masalah perundungan.

"Berdasarkan hasil investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar," kata Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Semarang Utami Setyowati dikutip dari ANTARA di Semarang, Kamis (15/8/2024).

Menurut dia, almarhumah merupakan mahasiswi yang berdedikasi terhadap pekerjaannya.

Baca Juga: UNDIP Buka Jalur UM Bagi Mahasiswa Baru, Kuotanya Hingga 50 Persen

Namun, lanjut dia, almarhumah disebut memiliki permasalahan kesehatan yang memengaruhi proses belajar yang sedang ditempuhnya.

Meski demikian, kata dia, Undip tidak bisa menjelaskan lebih detil mengenai masalah kesehatan yang dialami korban.

Ia menuturkan, mahasiswinya itu sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri akibat kondisi tersebut.

"Namun almarhumah mengurungkan niat karena secara administratif terikat pada ketentuan penerima beasiswa," katanya.

Meski demikian, menurut dia, Undip sangat terbuka dengan fakta lain di luar hasil investigasi yang telah dilakukan.

Baca Juga: Kena Sanksi Sosial, Sejumlah Mahasiswa Undip Penerima KIPK Mengundurkan Diri

"Undip siap berkoordinasi dengan pihak manapun untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan 'zero bullying' di Fakultas Kedokteran," katanya.

Sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Undip Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kematian korban berinisial AR yang jasadnya ditemukan pada Senin (12/8) itu diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.

Load More