SuaraJawaTengah.id - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada Serentak 2024 menjadi arena perang bintang. Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa secara resmi telah diusung dan didaftarkan PDI Perjuangan ke KPU Provinsi Jawa Tengah, Selasa (27/08/2024).
Di lain sisi, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus juga mempunyai jagoan yang tak kalah mentereng. Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Luthfi dimajukan dalam kontestasi dan mendaftar ke KPU Jateng hari ini, (28/8/2024).
Andika Perkasa sendiri berpasangan dengan Hendrar Prihadi yang menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Sementara itu, Ahmad Luthfi diduetkan dengan mantan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen.
Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman menyampaikan bahwa masyarakat Jateng patut bersyukur lantaran memiliki dua paslon cagub dan cawagub yang berkualitas.
Menurut dia, keempat figur tersebut memiliki kematangan di bidangnya masing-masing.
"Keempat orang ini, dari sisi kualitas, track record, dan kematangan, bukan calon yang instan. Mereka adalah figur melalui proses pengkaderan dan penguatan yang telah cukup lama," katanya kepada SuaraJawaTengah.id melalui panggilan WhatsApp, Senin (27/8).
Dalam Pilgub Jateng ini, menurutnya ada dua variabel yang akan jadi penentu. Variabel pertama adalah efek kandidat. Dia menyebut jika paslon yang diusung berkualitas maka akan makin besar menarik pemilih.
"Tingkat kemenangannya jadi makin tinggi dari efek kualitas itu. Menurut saya kedua paslon ini relatif berimbang dari sisi ini," ujar Wahid, sapaan akrabnya.
Variabel kedua, lanjut dia, adalah mesin politik. Andika-Hendi yang diusung oleh PDI Perjuangan memiliki 33 kursi DPRD Jateng hasil Pemilu Legislatif 2024.
Baca Juga: Diisukan akan Maju di Pilkada Jakarta, Ini Komentar Hendrar Prihadi
Sementara itu, Luthfi-Taj Yasin yang diusung Partai Gerindra, Golkar, PAN, PSI, Demokrat, PKS, Nasdem, PPP, dan PKB, menguasai 87 kursi. Selain itu, 5 partai non-parlemen, yakni Partai Buruh, PBB, Garuda, PKN, dan Prima juga memberikan dukungannya ke paslon ini.
"Ini mesin politik yang sangat besar, termasuk dukungan kalangan santri. Jika ini berjalan masif maka akan menjadi menarik. Ini menjadi variabel penentu," tuturnya.
Menurut dia, meskipun PDIP dikepung KIM plus, partai ini tetap tidak bisa dipandang sebelah mata. Jawa Tengah sendiri sudah dikenal lama sebagai kandang banteng. Terbukti, meski kursi PDI Perjuangan di Pemilu Legislatif 2024 terun, tetapi partai ini tetap menjadi pemenang.
"PDI Perjuangan tentu partai yang punya stuktul masif di Jateng, apalagi provinsi ini dikenal sebagai kandang banteng," ujarnya.
"Perang" Jenderal, TNI-Polri Harus Netral
Wahid menuturkan, berdasarkan kedua variabel yang, kedua paslon ini sama-sama kuat sehingga tidak ada yang di atas angin. Menurutnya, tahapan kampanye nanti menjadi masa yang paling krusial bagi Luthfi-Yasin dan Andika-Hendi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Transformasi Berkelanjutan, BRI Catat Kinerja Gemilang dan Dukung Program Prioritas Nasional 2025
-
Revolusi Anti-Rob: Jateng Gunakan Pompa Tenaga Surya, Hemat Biaya Operasional hingga Jutaan Rupiah
-
Waspada! Malam Tahun Baru di Jateng Selatan Diwarnai Hujan dan Gelombang Tinggi
-
BRI Blora Gelar Khitan Massal, Meriahkan HUT ke-130 dengan Bakti Sosial
-
Mobilio vs Ertiga Bekas di Bawah Rp150 Juta: 7 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli