SuaraJawaTengah.id - Ketua DPRD Kabupaten Temanggung, Yunianto, menyampaikan kekhawatirannya terkait penyerapan tembakau hasil panen raya tahun 2024, meskipun kualitas tembakau Temanggung tahun ini dinilai sangat baik.
Apalagi cuaca panas yang ideal dan bibit unggul tembakau Kemloko mendukung produksi tembakau berkualitas tinggi, tetapi faktanya, sebagian besar tembakau petani masih belum terserap oleh pasar.
"Panen tembakau tahun ini menunjukkan kualitas luar biasa, namun sangat memprihatinkan karena masih banyak tembakau yang belum dibeli oleh pabrik," ungkap Yunianto dikutip dari ANTARA pada Selasa (10/9/2024).
Sementara beberapa pabrik rokok sudah mulai melakukan pembelian, sejumlah pabrikan besar, termasuk PT Gudang Garam, hingga kini belum berpartisipasi penuh dalam penyerapan tembakau.
Hal ini menyebabkan banyak petani terpaksa menahan hasil panen mereka, berharap harga tetap stabil atau bahkan meningkat.
"Kami sudah berkirim surat kepada PT Gudang Garam agar segera melakukan pembelian tembakau dari petani. Tembakau yang tidak terserap ini tentu sangat merugikan petani, terlebih ketika kualitas tahun ini sangat baik," tambahnya.
Dalam upayanya mendukung petani, Yunianto juga mengimbau agar mereka tetap menjaga kualitas tembakau asli Temanggung tanpa mencampur dengan tembakau dari luar daerah, demi menjaga reputasi dan harga di pasar.
Namun, tanpa adanya pembeli besar yang menyerap hasil panen, ancaman kerugian bagi petani semakin nyata.
Harga tembakau yang berkualitas C berkisar antara Rp65.000 hingga Rp75.000 per kilogram, sementara kualitas D mencapai Rp85.000 hingga Rp100.000 per kilogram. Namun, jika tembakau tak segera terserap, harga tersebut berpotensi turun, merugikan para petani yang bergantung pada penjualan hasil panen mereka.
Baca Juga: Perokok Dewasa Perlu Dikenalkan Tembakau Alternatif, Ini Alasannya
Kondisi ini menunjukkan pentingnya peran industri rokok dan pabrikan besar dalam menjaga kestabilan ekonomi petani, khususnya di wilayah Temanggung, yang dikenal sebagai penghasil tembakau berkualitas tinggi.
Berita Terkait
-
Industri Tembakau 'Sekarat', Perusahaan Rokok Ungkap Dampak Adanya Aturan baru
-
Pakar Nilai Ada Upaya Asing Jegal Industri Tembakau Dalam Negeri
-
Sampoerna Gelontorkan Rp 5,2 Triliun untuk Investasi Produk Bebas Asap di Karawang
-
Jadi Komoditas Andalan Jabar, Petani Tembakau Sumedang dan Garut Minta Perlindungan
-
4,6 Juta Nyawa Bisa Terselamatkan! Ini Peran Metode THR dalam Pengendalian Rokok di Indonesia
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Tenang! Pasokan LPG 3 Kg di Pantura Jawa Tengah Stabil, Warga Tak Perlu Khawatir Jelang Lebaran
-
Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Daftar Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025-2030
-
Jelang Pelantikan Gubernur, Ahmad Luthfi: Tidur Cukup dan Pikiran Bahagia