Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 12 September 2024 | 07:00 WIB
Kedua Calon Gubernur Jateng, Andika Perkasa (kiri) dan Ahmad Luthfi (kanan). (suara.com/Sigit AF)

"Muncul rasa kecewa kepada pemerintah Jokowi yang dinilai belum bisa menyejahterakan mereka dan belum dapat menjamin adanya lapangan kerja atau jaminan masa depan hidup mereka yang lebih baik setelah pandemi Covid-19," katanya saat dihubungi SuaraJawaTengah.id, Rabu (11/9/2024).

Adib berpandangan generasi milenial dan zilenial melihat sosok Andika-Hendi sebagai pihak di luar Jokowi sehingga menjadi tempat menaruh harapan agar mereka dapat memberikan solusi atas persoalan yang mereka hadapi.

"Pasangan Luthfi - Taj Yasin harus mampu menjawab kegelisahan generasi milenial dan zilenial agar dapat dukungan dari mereka," imbuhnya.

Kekuatan Parpol dan Kekuatan Figur

Baca Juga: Kanigoro Network: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Diprediksi Menangi Pilgub Jateng, Ini Perolehan Suaranya

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng dari PDIP, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi saat ke Kantor DPC PDIP Demak, Jumat (6/9/2024) malam. (suara.com/Sigit AF)

Adib menjelaskan ada banyak faktor yang menjadi preferensi politik masyarakat. Menurutnya, antara figur kandidat dan kekuatan parpol sama-sama sebagai faktor yang menentukan, selain faktor ideologi, tokoh, visi-misi, program hingga iming-iming dari calon atau tim sukses.

"Kalau ditanya antara figur dan kekuatan parpol tentu lebih dominan figur karena pilkada itu menjual figur, kekuatan parpol sebagai pendukung," jelas Direktur Perkumpulan Research for Politics, Social Behavioral and Humanities (REKSOBHUMI) Jawa Tengah itu.

Dikatakannya, dalam diri seorang kandidat, rakyat akan dapat melihat langsung sosok yang akan dipilih. Rakyat dapat melihat langsung karakternya, etikanya, intelektualitasnya, visi-misi dan programnya.

"Sementara ini, figur Pak Ahmad Luthfi masih lebih populer karena beliau sudah lama memperkenalkan diri kepada masyarakat Jawa Tengah, apalagi beliau pernah menjadi kapolda Jateng, sedangkan Pak Andika baru akhir-akhir ini masuk ke Jawa Tengah," katanya.

Jawa Tengah Miniatur Indonesia

Baca Juga: Koalisi Besar Bersatu, 15 Parpol Siap Gerakkan Mesin Pemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng

Pengamat Politik Undip Semarang, Teguh Yuwono mengatakan, pandangan Jawa Tengah sebagai miniatur Indonesia telah lama terbentuk. Hal ini juga dikaitkan dengan kesamaan antara Pilkada Jateng dan Pilpres.

Load More