Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 07 November 2024 | 07:21 WIB
Ilustrasi banjir rob. Foto udara ratusan pekerja industri kawasan pelabuhan berjalan menembus banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Aji Styawan

SuaraJawaTengah.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, Semarang, mengeluarkan peringatan dini terkait ancaman banjir rob di wilayah pesisir Pantai Utara Jawa Tengah (Pantura) mulai 6 hingga 13 November 2024.

Peringatan ini berkaitan dengan aktivitas pasang air laut yang berpotensi menimbulkan genangan di kawasan pesisir, terutama ketika bersamaan dengan intensitas hujan lebat di wilayah tersebut.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, Ganis Erutjahjo, menjelaskan bahwa saat ini sejumlah wilayah di Jawa Tengah telah memasuki awal musim hujan. Kondisi ini berpotensi memperparah risiko banjir rob, khususnya di Semarang dan daerah pesisir lain yang daratannya lebih rendah dari permukaan laut.

“Kami memprediksi ketinggian air pasang bisa mencapai 1,1 meter. Apabila pasang ini bersamaan dengan curah hujan yang tinggi, maka risiko genangan akan meningkat, terutama di wilayah-wilayah langganan rob seperti Genuk di Semarang, Sayung dan Morodemak di Demak, serta Pekalongan,” ujarnya dikutip dari ANTARA pada Kamis (7/11/2024).

Baca Juga: Bonus Besar Menanti! Pemprov Jateng Guyur Atlet Peraih Medali Peparnas XVII

Selain itu, Ganis mengingatkan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan selama periode peringatan dini ini.

BMKG berharap, peringatan ini dapat membantu masyarakat mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan dampak banjir rob, termasuk menjaga keamanan dan mengantisipasi kerugian yang lebih besar akibat genangan.

“Kami mengimbau warga yang tinggal di wilayah pesisir untuk bersiap menghadapi potensi banjir rob dan segera mengambil langkah antisipasi yang diperlukan,” pungkasnya.

Load More