SuaraJawaTengah.id - Raden Patah, pendiri sekaligus raja pertama Kesultanan Demak, memiliki sejarah unik yang menjadikannya tokoh penting dalam perjalanan Islam di Jawa. Menurut berbagai sumber, ia memiliki garis keturunan Tionghoa dari pihak ibunya, yang menambah kekayaan narasi sejarahnya. Artikel ini akan mengulas perjalanan hidup Raden Patah, pendidikan, perannya dalam Islamisasi Jawa, serta kontribusinya dalam membangun Kerajaan Demak.
Latar Belakang dan Keturunan Tionghoa
Raden Patah lahir dengan nama kecil Pangeran Jimbun. Ia adalah putra dari raja terakhir Majapahit, Brawijaya V, dan seorang putri Tionghoa yang merupakan selir di kerajaan tersebut. Kehadiran darah Tionghoa dalam silsilah Raden Patah mencerminkan hubungan historis antara komunitas Tionghoa dan kerajaan-kerajaan Nusantara.
Meski lahir dalam lingkungan Majapahit, Raden Patah kemudian memilih jalur berbeda dengan mendirikan kerajaan berbasis Islam di Demak. Perjalanan hidupnya penuh liku, termasuk pendidikan yang ia tempuh di berbagai bidang.
Pendidikan di Ampel Denta
Semasa muda, Raden Patah menuntut ilmu di Ampel Denta, sebuah pusat pendidikan Islam yang didirikan oleh Sunan Ampel. Di sini, ia belajar politik, kebangsawanan, dan agama Islam. Pergaulan Raden Patah di Ampel Denta mempertemukannya dengan tokoh-tokoh penting seperti Raden Paku (Sunan Giri), Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), dan Raden Kosim (Sunan Drajat).
Di masa pendidikannya, Raden Patah juga menjalin hubungan dengan Laksamana Cheng Ho, seorang panglima Muslim asal Tiongkok. Dalam buku Hitam Putih Kesultanan Demak karya Fery Taufiq, disebutkan bahwa Cheng Ho, atau dikenal sebagai Dampo Awang, merupakan salah satu figur yang berinteraksi erat dengan Raden Patah. Hubungan ini memperkuat pengaruh budaya dan Islam dalam kehidupan Raden Patah.
Peran di Bintara dan Awal Kesultanan Demak
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Raden Patah diberi amanah oleh Sunan Ampel untuk mendirikan permukiman baru di Bintara, wilayah yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Demak. Didampingi Sunan Palembang dan Arya Dillah beserta pasukan, Raden Patah mulai membangun komunitas Muslim di wilayah tersebut.
Baca Juga: Pilunya Peringatan HUT RI di Timbulsloko Demak, 15 Tahun Kampung Tenggelam karena Abrasi
Di Bintara, ia mendirikan pesantren dan pusat kajian Islam yang menjadi magnet bagi para pedagang dan ulama. Lambat laun, Bintara berkembang menjadi pusat perniagaan dan agama yang ramai. Dengan dukungan Walisongo, Raden Patah mendirikan Kesultanan Demak pada tahun 1478, menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa.
Pemerintahan dan Penyebaran Islam
Sebagai raja, Raden Patah memimpin Demak dari tahun 1478 hingga 1518. Pemerintahannya dikenal dengan pendekatan musyawarah yang melibatkan ulama dalam pengambilan keputusan. Dalam masa pemerintahannya, Islam berkembang pesat di Jawa berkat kolaborasi antara kerajaan dan Walisongo.
Salah satu prestasi besar Raden Patah adalah penaklukan Girindra Wardhana, raja terakhir Majapahit, yang menandai berakhirnya dominasi Hindu-Buddha di Jawa. Di sisi lain, Raden Patah juga memimpin perlawanan terhadap Portugis yang mulai memasuki Nusantara melalui Selat Malaka. Ia mengutus putranya, Pati Unus, untuk menyerang Portugis, meskipun usaha tersebut akhirnya gagal.
Warisan Budaya dan Keagamaan
Selama pemerintahannya, Raden Patah banyak berkontribusi dalam membangun infrastruktur Islam, seperti Masjid Agung Demak, yang hingga kini menjadi simbol kejayaan Islam di Jawa. Masjid ini juga mencerminkan akulturasi budaya, dengan ornamen-ornamen yang dipengaruhi seni Tionghoa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota