SuaraJawaTengah.id - Banjir menjadi salah satu permasalahan yang kerap terjadi di Kota Semarang, terutama saat musim penghujan tiba. Genangan air yang menghambat aktivitas warga dan menyebabkan kerugian material telah menjadi pemandangan yang tidak asing bagi masyarakat ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini.
Selain faktor cuaca ekstrem, banjir yang berulang kali melanda kota ini dipicu oleh berbagai aspek yang kompleks, termasuk kondisi geografis dan infrastruktur yang belum memadai.
Mengapa Semarang Sering Banjir?
Menurut penelitian dari Teknik Geologi Universitas Diponegoro Semarang, ada tiga faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya banjir di kota ini:
Baca Juga: BMKG: Semarang Berpotensi Diguyur Hujan Ringan Sepanjang Hari
- Kondisi Topografi yang Relatif Datar Topografi datar membuat aliran air sulit mengalir secara alami ke daerah yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan genangan air mudah terbentuk ketika curah hujan tinggi.
- Padatnya Hunian dan Kurangnya Saluran Drainase yang Teratur Kota Semarang memiliki kawasan permukiman yang padat, namun sistem drainase yang ada belum mampu mengakomodasi volume air yang besar. Saluran yang tersumbat dan tidak teratur mengakibatkan aliran air menjadi tidak lancar.
- Lokasi Dekat Pantai dan Muara Sungai Kota Semarang berada di dekat pantai dan merupakan muara dari beberapa sungai besar. Ketika air pasang, air laut dapat masuk melalui sungai dan menyebabkan genangan yang sulit surut karena kembali mengalir ke permukaan melalui saluran drainase.
Selain hasil penelitian tersebut, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, juga menyatakan bahwa banjir tidak hanya dipicu oleh faktor alam, tetapi juga kondisi infrastruktur yang belum sepenuhnya optimal.
Mbak Ita menyebut bahwa Kota Semarang sering mengalami curah hujan tinggi, terutama pada bulan Januari hingga Februari, yang diperparah dengan fenomena cuaca global seperti La NiƱa dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang meningkatkan intensitas hujan dalam waktu singkat.
Selain itu, Mbak Ita menjelaskan bahwa sistem drainase perkotaan yang belum optimal menjadi salah satu penyebab utama banjir. Beberapa masalah yang ditemui antara lain:
- Sedimentasi dan Penyempitan Saluran: Saluran drainase di beberapa wilayah mengalami pendangkalan dan penyempitan yang membuat kapasitasnya tidak mencukupi untuk menampung debit air hujan.
- Penyumbatan Akibat Sampah: Sampah yang menumpuk di saluran drainase menghambat aliran air.
- Operasional Rumah Pompa yang Belum Maksimal: Beberapa rumah pompa di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) belum berfungsi secara optimal, sehingga memperlambat proses pembuangan air.
Dari berbagai faktor tersebut, perlu adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk memperbaiki sistem drainase serta menjaga kebersihan lingkungan guna meminimalisasi risiko banjir.
Peningkatan infrastruktur dan edukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah menjadi langkah penting untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda Kota Semarang.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Semarang: Hujan Disertai Petir Diprakirakan BMKG
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
-
Tantang PSBS Biak Tanpa Gali Freitas, PSIS Semarang Krisis Juru Gedor?
-
Menjelang Imlek 2025: Makna Mendalam Di Balik Tradisi Bersih-Bersih Kelenteng
-
3 Tim Jawa Tengah Kompak Jadi Pesakitan, Terseok-seok di Papan Bawah BRI Liga 1
-
Kompak Mangkir Lagi, Mbak Ita dan Suami Bakal Ditangkap KPK?
-
Menang di Kandang PSIS Semarang, Jadi Titik Balik Kebangkitan Persis Solo?
Terpopuler
- Kiper Diaspora dari Jerman Sudah Tiba di Indonesia, Langsung Gabung Skuad Garuda
- Dikabarkan Putus, Nikita Mirzani Sebut Matthew Gilbert Gentleman: Dia Tidak Mokondo
- Diduga Disindir Maia Estianty, Ingat Lagi Alasan Desy Ratnasari dan Irwan Mussry Berpisah
- Nikita Mirzani Ungkap Watak Asli Matthew Gilbert: Duit Gue Lebih Banyak, Tapi...
- Direktur Olahraga Belanda: Saya Pikir Timnas Indonesia Akan...
Pilihan
-
Kevin Diks Soal Mantan Pelatih: Dia Sosok Apa Adanya
-
Sejarah Lagu "Jangkrik Genggong" Sindiran Sosial Kota Semarang yang Masih Relevan hingga Sekarang
-
Jason Yeo Kiper Berdarah Riau di Jerman Punya 'Hubungan' dengan Shin Tae-yong
-
Banjir Belum Surut, Buaya Berkeliaran, Warga Desa Santan Tengah Terjebak Tanpa Bantuan
-
Sritex: Hidup Segan Karena Utang, Going Concern pun Suram!
Terkini
-
Utang Menggunung hingga Rp29,8 Triliun, 21 Hari ke Depan Jadi Penentuan Nasib Sritex
-
Sejarah Lagu "Jangkrik Genggong" Sindiran Sosial Kota Semarang yang Masih Relevan hingga Sekarang
-
Ini Cerita Dibalik Tren Ubur-Ubur Ikan Lele yang Viral di TikTok
-
Menilik Penyebab Semarang Langganan Banjir
-
Rutin Kirim Uang dari Luar Negeri, Mantan TKI Korea Selatan Menang Motor dari BRI