SuaraJawaTengah.id - Sejarah Islam di Jawa Tengah tidak bisa dilepaskan dari peran kaum Tionghoa Muslim. Dari Kesultanan Demak hingga arsitektur masjid-masjid kuno, kontribusi mereka masih terasa hingga kini.
Bertepatan dengan bulan Ramadan 1446 H (2025), berikut lima peran penting Tionghoa Muslim yang patut dikenang:
1. Mendirikan Kesultanan Islam Pertama di Jawa
Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah alias Jin Bun, seorang keturunan Tionghoa. Demak menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa dan cikal bakal kerajaan-kerajaan Islam lainnya.
Baca Juga: BEM Nusantara Jateng Soroti Kewenangan Absolut dalam RUU KUHAP
2. Menyebarkan Islam Lewat Walisongo
Beberapa anggota Walisongo memiliki darah Tionghoa, seperti Sunan Ampel (Bong Swi Hoo) dan Sunan Bonang (Bong Ang). Mereka berperan besar dalam dakwah Islam di Jawa Tengah.
3. Membangun Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak dibangun dengan pengaruh kuat arsitektur Tionghoa. Gan Si Cang, yang diyakini sebagai Sunan Kalijaga, memimpin penyelesaiannya dengan teknologi khas kapal Tiongkok.
4. Membawa Tradisi dan Simbol Budaya ke Islam Jawa
Baca Juga: Dampak Efisiensi, Taj Yasin Pastikan Program Pembangunan di Jateng Jalan Terus
Ornamen kura-kura di Masjid Demak dan piring porselen di makam Sunan Gunung Jati menunjukkan akulturasi Islam dan budaya Tionghoa yang masih bertahan hingga kini.
5. Mengajarkan Nilai Gotong Royong dalam Keislaman
Tradisi gotong royong dalam membangun masjid dan komunitas Islam di Jawa Tengah sejalan dengan ajaran Islam dan nilai-nilai Konfusianisme. Ini mengajarkan kebersamaan, terutama di bulan Ramadhan.
Bertepatan denan Ramadhan 2025, mengenang peran Tionghoa Muslim dalam sejarah Islam bisa menjadi inspirasi untuk memperkuat ukhuwah dan toleransi.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
-
Unik! Masjid Arab di Tengah Pecinan Makassar, Jemaahnya Hanya Pria
-
Ribuan Karyawan Sritex Kena PHK, Ahmad Luthfi Siapkan Latihan Kerja
-
Potret Prabowo Ditemani SBY dan Jokowi Pimpin Langsung Upacara Parade Senja di Retreat Kepala Daerah
-
Prabowo ke Para Kepala Daerah di Akmil Magelang: Kita Berasal dari Latar Belakang Berbeda-beda Tapi Satu
-
Ahmad Luthfi: Retret Pererat Kerja Sama Pusat dan Daerah
Terpopuler
- Mahfud MD Guyon soal Kasus Pertamax Oplosan, Disemprot Balik Netizen: Itu Kan Zaman Bapak Menjabat
- Hotman Paris Sindir Ahok yang Koar-Koar Soal Kasus Korupsi Pertamina: Dulu Kau Ambil Bonus Miliaran
- Ditagih Utang di Warung Rp500 Ribu, Firdaus Oiwobo Kicep
- Gelombang PHK Kian Marak Usai Sritex Tutup, Publik Sindir Janji Gibran Buka 19 Juta Lapangan Kerja
- Agnez Mo Puji Pacar Setinggi Langit: The Most Peaceful Relationship, Sama Dia Nggak Perlu Pura-Pura
Pilihan
-
Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 4 Maret 2025
-
Harga Emas Antam Menanjak Tinggi Balik ke Rp1,7 juta per Gram
-
Update Daftar Titik Banjir Terparah di Bekasi, Ketinggian Air Capai 3 Meter
-
Foto Jay Idzes Dipajang Bersama Pemain Top Timnas ASEAN, Masuk Skuad ASEAN All-Star Lawan Manchester United?
-
Perekam 'Papa Minta Saham' Maroef Sjamsoeddin Resmi jadi Bos MIND
Terkini
-
Cek Kesehatan Gratis dari BRI Peduli, Manfaat bagi Nasabah dan Warga Semarang
-
IWABRI Branch Office Semarang Pandanaran Dukung UMKM Lewat Wisata Edukasi
-
5 Peran Penting Tionghoa Muslim dalam Sejarah Islam di Jawa Tengah
-
Gus Baha: Anak-Anak di Masjid Bukan Gangguan, Ramadan Saatnya Merangkul!
-
5 Makam Keramat di Semarang yang Ramai Diziarahi Saat Ramadan