Budi Arista Romadhoni
Selasa, 11 Maret 2025 | 09:49 WIB
Sunan Muria memberikan inspirasi tersendiri dalam memberikan dakwah. [Istimewa]

Sunan Muria dikenal memiliki beberapa karomah atau keistimewaan, salah satunya adalah pelana kuda yang hingga kini masih digunakan dalam ritual Guyang Cekathak.

Ritual ini dilakukan saat terjadi kekeringan dengan cara memandikan pelana kuda dari kompleks Masjid Muria hingga ke mata air Sendang Rejoso. Air dari pelana tersebut dipercikkan ke warga sebagai bagian dari doa meminta hujan.

5. Dakwah Hingga ke Pelosok

Sunan Muria tidak hanya berdakwah di sekitar Gunung Muria, tetapi juga memperluas ajarannya ke daerah Tayu, Kudus, dan Juwana. D

alam dakwahnya, ia tidak hanya mengajarkan Islam, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan bercocok tanam, melaut, dan berdagang kepada masyarakat. Inilah yang membuatnya sangat dicintai oleh wong cilik.

Keistimewaan Sunan Muria bukan hanya dalam kesaktiannya, tetapi juga dalam metodenya yang lembut, membumi, dan sangat dekat dengan wong cilik.

Warisan dakwahnya masih terasa hingga kini, dan makamnya yang berada di lereng Gunung Muria, Desa Sarirejo, Kudus, tetap menjadi salah satu destinasi ziarah yang ramai dikunjungi.

Kontributor : Dinar Oktarini

Baca Juga: Jurang Asmara hingga Taman Nyamuk di Kota Semarang: Spot Favorit Mahasiswa UIN Walisongo Berkencan

Load More