Budi Arista Romadhoni
Selasa, 20 Mei 2025 | 16:00 WIB
Ilustrasi kisah horor di Mes Siswa Kapal Pesiar. [YouTube/Lentera Malam]

SuaraJawaTengah.id - Bagi sebagian orang, masa pendidikan adalah masa penuh harapan dan semangat menatap masa depan. Namun apa jadinya kisah horor yang didapatkannya. 

Bagi Suhar, tahun 2013 menjadi tahun yang membekas dengan cara yang berbeda, bukan karena pencapaian atau prestasi, melainkan karena pengalaman mistis yang mengubah pandangannya tentang dunia gaib. Ini kisah horor di Mes siswa kapal pesiar

Semua bermula di sebuah mes pendidikan kapal pesiar di pinggiran Jakarta, tempat di mana batas antara alam nyata dan tak kasat mata terasa begitu tipis.

“Kalau pintu itu terbuka sendiri, jangan pernah kamu tutup. Biarkan saja... dia lewat.” kata Pengurus mes, saat Suhar menceritakan kejadian malam itu

Suhar diterima dalam program pelatihan kru kapal pesiar setelah melalui seleksi ketat. Ia dan puluhan peserta lain ditempatkan di sebuah bangunan dua lantai yang dijadikan mes sementara.

Ia sekamar dengan tiga teman lainnya, Gilang, Raka, dan Andre di kamar paling pojok lantai dua. Kamar itu cukup luas, tapi terasa aneh.

Salah satu sisinya berbatasan dengan ruangan kosong yang ditutup rapat dengan pintu geser kayu. Sejak hari pertama, mereka sudah merasa janggal dengan ruangan itu.

“Pintu gesernya kadang bunyi sendiri,” kata Raka suatu malam. “Padahal nggak ada angin.”

Dikutip dalam YouTube Lentera Malam, mereka mengira hanya masalah engsel atau pintu yang sudah tua. Tapi keanehan demi keanehan terus terjadi.

Baca Juga: 'Darah Dimana-mana, Baunya Amis' Cerita Horor Arwah Maling Korban Main Hakim Sendiri

Malam pertama, Suhar terbangun karena mendengar suara langkah kaki di lantai atas. Tapi bukankah mereka di lantai paling atas? Ia diam, menyelimuti tubuhnya hingga kepala.

Malam berikutnya, giliran Andre yang mengeluh didatangi mimpi buruk. Ia bermimpi melihat bayangan putih berdiri di sisi ranjangnya, tak bergerak, hanya memandangi.

Hari ketujuh adalah puncaknya. Sekitar pukul dua dini hari, Suhar terbangun karena merasa ingin buang air kecil. Ia berjalan ke kamar mandi di lorong. Saat kembali, ia melihat sesuatu dari balik celah pintu kamar sebelah yang seharusnya kosong.

“Saya lihat ada kain putih panjang. Awalnya saya pikir teman saya iseng masuk kamar itu. Tapi waktu saya panggil, dia nggak menyahut. Malah bergerak ke arah pojokan dan hilang,” cerita Suhar.

Pagi harinya, Suhar menceritakan itu pada pengurus mes. Ia hanya ditatap serius dan diberi peringatan: “Kalau kamu dengar atau lihat sesuatu di sana, jangan ganggu. Biarkan saja.”

Tapi gangguan tak berhenti. Keesokan malamnya, mereka mendengar suara gesekan seperti benda berat diseret dari dalam kamar sebelah. Padahal kamar itu terkunci dari luar.

Load More