Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 14 Juni 2025 | 09:59 WIB
Kebo Bule di Surakata yang dikeramatkan. [Dok Suara.com/AI]

SuaraJawaTengah.id - Di jantung Kota Surakarta atau Solo, terdapat sebuah tradisi budaya yang tak hanya unik, tetapi juga sarat dengan nuansa mistis dan spiritual.

Tradisi ini berkaitan dengan keberadaan seekor kerbau albino yang dikenal dengan sebutan kebo bule, sosok yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas Keraton Surakarta Hadiningrat.

Kebo bule bukan sekadar hewan ternak biasa. Ia dianggap sebagai pusaka hidup, simbol keramat yang dipercaya membawa perlindungan dan keselamatan bagi keraton serta masyarakat sekitarnya.

Kehadirannya begitu dijaga dan dihormati karena diyakini menyimpan nilai-nilai spiritual yang mendalam.

Asal-usul Kebo Bule dan Tanda Ilahi

Kisah kebo bule bermula dari masa pemerintahan Sunan Paku Buwono I, sang pendiri Keraton Surakarta. Setelah kerusuhan di Kartasura, beliau mencari tempat baru untuk membangun keraton.

Dalam perjalanan tersebut, beliau melihat seekor kerbau putih tidur di bawah pohon beringin. Kulitnya pucat, matanya merah muda sungguh tak biasa. Saat hendak ditangkap, kerbau itu lari ke arah timur.

Sunan menganggap itu bukan kebetulan, melainkan tanda dari Yang Maha Kuasa. Ia dan rombongan mengikuti jejak sang kerbau hingga sampai ke daerah Salak, yang kemudian menjadi Kota Solo seperti yang kita kenal hari ini.

Maka, keberadaan kerbau putih ini sejak awal sudah menyatu dengan fondasi spiritual Keraton Surakarta.

Baca Juga: Cerita Horor Pocong Kecil dari Jalur Selatan: Kisah Mistis di Hutan Jawa Tengah

Kiai Slamet dan Garis Keturunannya

Kerbau putih itu akhirnya ditangkap dan dipelihara di lingkungan keraton. Ia diberi nama Kiai Slamet. Keraton lalu mengawinkannya dengan kerbau betina bernama Nyai Bagilan.

Dari pasangan ini lahirlah keturunan kerbau putih lainnya yang hingga kini tetap dirawat dan dimuliakan.

Keturunan Kiai Slamet inilah yang disebut kebo bule keraton. Mereka hidup bukan sebagai hewan biasa, tetapi sebagai pusaka hidup, simbol keberkahan dan penjaga spiritual kerajaan.

Perawatan mereka sangat istimewa, mulai dari makanan, kandang, hingga ritual pembersihan dan penyucian secara berkala.

Kirab Malam 1 Suro: Pusaka yang Diarak

Load More