Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 13 Juni 2025 | 08:11 WIB
Ilustrasi memandikan keris di malam 1 suro. [Freepik.com/RoyAax's]

SuaraJawaTengah.id - Bagi pecinta benda pusaka, terutama keris, malam 1 Suro memiliki makna spiritual yang sangat dalam. Malam ini diyakini sebagai waktu terbaik untuk membersihkan dan mengisi ulang energi keris agar tetap berkhasiat.

Ritual ini disebut “jamasan keris”, dan dilakukan bukan sekadar mencuci secara fisik, tapi juga melibatkan unsur spiritual dan penghormatan.

Sebagaimana dikutip dari YouTube Guru Paranormal, berikut ini adalah panduan lengkap tentang cara memandikan keris di malam Satu Suro, mulai dari persiapan hingga doa penutup.

1. Persiapan Alat dan Bahan

Tahap awal adalah mempersiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan. Berikut daftarnya:

  • Tikar: Digunakan sebagai alas saat ritual.
  • Baskom dan air bersih: Air tidak perlu terlalu banyak, cukup untuk menjamah seluruh bagian keris.
  • Kembang setaman: Kombinasi bunga kantil, melati, mawar merah, mawar putih, dan kenanga. Ini akan dicampurkan ke dalam air untuk
  • membersihkan keris secara spiritual.
  • Kemenyan atau dupa: Dinyalakan saat ritual berlangsung untuk menciptakan suasana sakral.
  • Belimbing wuluh dan jeruk nipis: Digunakan untuk membersihkan karat dari bilah keris.
  • Minyak misik dan minyak safaron: Digunakan untuk mengisi kembali energi keris setelah dibersihkan.
  • Kain mori (gavan): Untuk membungkus keris setelah ritual selesai.

2. Proses Ritual Jamasan Keris

Setelah semua alat siap, ritual bisa dimulai. Berikut tahapan lengkapnya:

a. Pembersihan dan Penyucian Tempat
Pastikan tempat dan pakaian yang digunakan bersih dari najis. Lakukan ritual dalam kondisi tenang dan bebas dari gangguan agar khusyuk.

b. Ritual Pembuka
Gelar tikar dan siapkan baskom berisi air yang sudah dicampur dengan bunga setaman.
Letakkan kain mori di sebelah baskom.Nyalakan dupa atau kemenyan untuk membuka ruang spiritual.
Ambil keris dari tempat penyimpanannya dengan penuh penghormatan bisa dengan sungkem atau sekadar ucapan hormat.

Baca Juga: Kisah Keris Jaran Goyang, Dipercaya Memiliki Kekuatan Memikat Lawan Jenis, Zaman Kerajaan Seorang Pria Punya 10 Istri

c. Pencucian Keris
Letakkan keris yang masih dalam sarung di atas kain mori. Buka perlahan sarung keris, lalu basuh bilahnya dengan air bunga setaman dari baskom. Bersihkan bagian yang berkarat menggunakan belimbing wuluh atau jeruk nipis. Setelah itu, bilas kembali dengan air bunga.

d. Pengeringan dan Pengolesan Minyak
Keringkan bilah keris menggunakan kain bersih. Oleskan minyak misik dan minyak safaron ke seluruh permukaan keris secara merata. Langkah ini bertujuan mengisi ulang energi dan menjaga bilah tetap harum dan awet.

e. Pembungkusan dan Penyegelan Energi
Bungkus keris yang sudah diminyaki menggunakan kain mori.Putarkan keris di atas asap dupa atau kemenyan sambil membaca doa atau mantra khusus.Salah satu doa yang biasa digunakan adalah amalan dari Sunan Kalijaga (bisa dipelajari lebih lanjut melalui referensi spiritual).

3. Makna Spiritual dan Tujuan Jamasan

Ritual ini bukan sekadar tradisi, tetapi bagian dari upaya menjaga hubungan batin dengan pusaka yang dipercaya memiliki energi atau khodam. Banyak orang yang menggunakan keris sebagai sarana spiritual untuk keberuntungan, pengasihan, bahkan perlindungan diri.

Jamasan keris di malam Satu Suro dipercaya mampu menghilangkan energi negatif dari keris.Menjaga kekuatan dan khasiat keris.Menjalin komunikasi batin antara pemilik dan pusaka.

Load More