SuaraJawaTengah.id - Suasana penuh haru dan semangat menyelimuti kegiatan Training of Trainer (ToT) Al-Quran Isyarat yang digelar di Hotel Normans Semarang pada Jumat (20/6/2025).
Dalam program yang diselenggarakan oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Semarang ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Regional Office Semarang turut memberikan dukungan luar biasa dengan menyumbangkan lebih dari 200 Al-Quran isyarat kepada komunitas tuli di Semarang.
Program ini tidak sekadar menjadi ajang pelatihan teknis membaca Al-Quran bagi penyandang tuna rungu, tetapi juga menjadi wujud nyata kepedulian sosial perusahaan dalam menjangkau kelompok-kelompok yang kerap terabaikan.
Bagi mereka yang kehilangan kemampuan mendengar, akses terhadap bacaan kitab suci umat Islam ini menjadi tantangan besar, dan inisiatif ToT ini hadir sebagai jembatan harapan.
Nurrohmi Handayani, Regional Operation Head BRI Regional Office Semarang, menyampaikan bahwa keikutsertaan BRI dalam program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Ia mengungkapkan rasa syukurnya bisa ambil bagian dalam kegiatan mulia ini.
"Alhamdulillah kami bisa turut serta dalam program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PNM Cabang Semarang melalui ToT Al-Quran Isyarat. Ini adalah program nyata yang menebarkan ilmu dari Al-Quran," ujar Nurrohmi.
Ia berharap, mushaf isyarat yang diberikan dapat menjadi pintu pembuka ilmu dan ketakwaan bagi para penyandang disabilitas rungu.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa tidak semua penyandang tuna rungu tahu cara membaca Al-Quran.
Baca Juga: Melayani dengan Hati, Agen BRILink Slawi Diganjar Penghargaan Istimewa dari BRI
Dengan pelatihan ini, ia berharap para peserta tak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga menjadi pengajar bagi teman-temannya.
"Mereka saja yang memiliki keterbatasan masih semangat membaca Al-Quran, kita yang normal seharusnya lebih semangat, one day one juz," pesannya.
Wakil Pimpinan Cabang PNM Semarang, Aziz Junaidi, turut memberikan apresiasi atas dukungan BRI.
Menurutnya, pelatihan dua hari ini memang belum sempurna, namun menjadi pijakan awal untuk perbaikan dan pengembangan di masa depan.
"Kami tidak sekadar mencari keuntungan, tapi juga memikirkan lingkungan dan komunitas. Ke depan, pelatihan ini akan kami kembangkan lebih baik dan menjangkau lebih banyak anak-anak dari SLB maupun komunitas," ujarnya.
Di balik kesuksesan program ini, ada sosok inspiratif bernama Sulis Nuryati, seorang guru di SLB Negeri Semarang sekaligus pendiri Yayasan Anak Hebat Semarang Tuli Mengaji.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran