Justru yang terpenting adalah menjaga iman dan amal di tengah situasi dunia yang penuh gejolak.
Tidak Semua Tanda Kiamat Harus Kita Lihat
Buya Yahya juga menegaskan bahwa tidak semua tanda kiamat akan dialami oleh setiap manusia. Bahkan, sebagian tanda-tanda besar kiamat adalah hal-hal yang mengerikan dan sebaiknya tidak kita harapkan untuk menyaksikannya.
“Kalau ketemu Imam Mahdi kita ingin deh. Oke lah, barangkali kita yang jadi pasukannya. Tapi pas giliran ketemu Dajjal, serem banget kita. Nggak usah deh,” tuturnya.
Beliau melanjutkan bahwa munculnya Dajjal, matahari terbit dari barat, dan tanda-tanda besar lain adalah hal yang mengerikan.
Maka kewajiban utama umat Islam adalah meyakini bahwa semua itu akan terjadi, namun tidak perlu memaksakan diri untuk selalu mengaitkan peristiwa dunia saat ini dengan nubuat akhir zaman.
Kritik terhadap Fenomena “Mengilmiahkan Kiamat”
Buya Yahya juga mengkritik tren sebagian kalangan yang gemar “mengilmiah-ilmiahkan” ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis demi membuktikan bahwa sebuah kejadian global adalah pertanda kiamat. Ia memperingatkan bahwa menafsirkan ayat tanpa ilmu bisa berbahaya dan menyesatkan.
“Tolong jangan menghubungkan kejahatan ini langsung pada ayat. Kalau menduga maksudnya mungkin iya, tapi jangan dipastikan,” tegasnya.
Baca Juga: MUI Haramkan Beli Produk Pro Israel, Buya Yahya Sepakat: Itu Bab Iman!
Ia mengajak umat agar tidak tergelincir dalam upaya mencari sensasi atau pembenaran melalui dalil-dalil agama tanpa ilmu yang cukup. Sebaliknya, ia menekankan pentingnya fokus pada iman, amal, dan menjaga perdamaian dalam lingkup terkecil sekalipun.
Jangan Panik, Tapi Tetap Waspada dan Beriman
Dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Perang Iran dan Israel, keterlibatan negara besar seperti Amerika Serikat, serta bayang-bayang Perang Dunia Ketiga memang membuat banyak orang resah.
Namun, dari pandangan Buya Yahya, semua ini tidak lantas menjadi bukti bahwa kiamat sudah dekat dalam hitungan hari atau bulan.
Yang terpenting, menurut beliau, adalah menjaga iman, memperbaiki diri, dan berdamai dengan orang-orang terdekat. Sebab kedamaian besar tidak mungkin tercipta tanpa dimulai dari kedamaian dalam rumah tangga dan masyarakat sekitar.
Jadi, sebelum kita panik memikirkan perang dunia ketiga sebagai tanda kiamat, mari kita bertanya dulu: sudah damaikah kita dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita?
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota