Budi Arista Romadhoni
Kamis, 31 Juli 2025 | 14:53 WIB
seorang anak di bawah umur yang dikenal masyarakat sekitar memiliki kondisi mental yang tidak stabil. [Instagram/ @infokejadiandemak]

SuaraJawaTengah.id - Sebuah peristiwa menyentuh hati terjadi di Desa Bermi, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, pada Jumat, 30 Mei 2025. Di tengah aktivitas pertanian warga yang umumnya berlangsung tenang, tiba-tiba kabar kehilangan sepeda motor milik seorang petani menyebar cepat dari mulut ke mulut.

Warga pun segera bergerak bersama mencari pelaku, berharap kendaraan itu bisa ditemukan sebelum dijual atau dibawa jauh.

Namun, pencarian tersebut justru berujung pada kenyataan yang membuat banyak pihak terdiam. Pelakunya ternyata bukanlah pencuri profesional atau pelaku kriminal berpengalaman, melainkan seorang anak di bawah umur yang dikenal masyarakat sekitar memiliki kondisi mental yang tidak stabil.

Bocah laki-laki tersebut berasal dari keluarga yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Kepada warga, dia mengaku hanya ingin merasakan sensasi mengendarai sepeda motor seperti anak-anak lainnya. Tidak ada niat menjual atau menyembunyikan, hanya keinginan sederhana yang berujung masalah.

Kejadian ini menjadi viral setelah dibagikan oleh akun Instagram @infokejadiandemak. Unggahan tersebut menunjukkan reaksi warga yang semula geram berubah menjadi haru saat mengetahui latar belakang si anak.

Motifnya pun jauh dari kriminal: ia hanya ingin merasakan sensasi mengendarai sepeda motor.

“Sebenarnya anak itu tidak sepenuhnya tahu kalau yang dia lakukan itu salah. Dia cuma pengin nyoba naik motor,” tulis akun tersebut.

Saat kejadian, anak itu ditemukan membawa sepeda motor milik petani ke luar desa. Warga kemudian mengamankannya tanpa melakukan kekerasan.

Yang membuat suasana makin mengharukan, anak tersebut menjawab pertanyaan warga dengan sopan, bahkan menggunakan bahasa Jawa halus meskipun terbata-bata.

Baca Juga: Viral! Momen Aurel Hermansyah Beri Bunga ke Ashanty dan KD, Warganet Sentil Anak Sule: Putdel Lihat Ini

Sebagai gantinya, sang pemilik motor mengantar langsung anak tersebut pulang ke rumahnya dan menyerahkannya kepada orang tuanya. Warga sekitar menyaksikan momen itu dengan haru, menyadari bahwa pendekatan kemanusiaan bisa menjadi jalan keluar yang lebih bermakna.

Peristiwa ini pun menjadi pengingat bahwa tidak semua pelanggaran harus dihadapi dengan kekerasan atau hukum yang kaku. Dalam kondisi tertentu, empati dan pembinaan bisa menjadi bentuk keadilan yang sesungguhnya.

Komentar Netizen: Empati Mengalir Deras

Kolom komentar unggahan di Instagram @infokejadiandemak dipenuhi berbagai respons yang mencerminkan dilema moral antara menegakkan hukum dan menjaga sisi kemanusiaan.

Salah satu akun mengapresiasi tindakan warga yang memilih untuk tidak melakukan kekerasan fisik. Ia menulis: 

“Alhamdulillah rasa kemanusiaan di atasnya.”

Load More