Budi Arista Romadhoni
Selasa, 02 September 2025 | 16:14 WIB
Iko Juliant Junior, Mahasiswa Unnes yang meninggal dunia usai ikut demonstrasi di Semarang. (Tangkapan layar/Instagram)
Baca 10 detik
  • PBH IKA FH UNNES resmi investigasi kematian Iko.
  • Kesaksian ibu dan luka lebam kuatkan dugaan kekerasan.
  • Iko sempat pulang lalu pergi bantu rekan demo ditahan.
[batas-kesimpulan]

SuaraJawaTengah.id - Tabir misteri yang menyelimuti kematian mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH UNNES), Iko Juliant Junior, memasuki babak baru.

Pusat Bantuan Hukum (PBH) Ikatan Alumni (IKA) FH UNNES kini secara resmi turun tangan untuk menginvestigasi penyebab wafatnya Iko yang dinilai penuh kejanggalan dan tidak wajar.

Kematian Iko pada Minggu (31/8/2025) awalnya dilaporkan sebagai akibat kecelakaan lalu lintas. Namun, temuan di lapangan dan kesaksian keluarga mengarah pada dugaan kuat adanya tindak kekerasan.

Advokat dari PBH IKA FH Unnes, Nauval Sebastian, menegaskan bahwa pihaknya telah menerima kuasa dari keluarga almarhum yang masih dalam kondisi berduka.

Menurutnya, informasi awal yang diterima keluarga sangat bertentangan dengan kondisi fisik jenazah.

"Dari informasi yang diterima keluarga, almarhum meninggal akibat kecelakaan," kata Nauval dikutip dari ANTARA di Semarang, Selasa (2/9/2025).

Namun, Nauval membeberkan sejumlah kejanggalan fatal yang membantah narasi kecelakaan tunggal.

Salah satunya adalah kondisi wajah korban yang ditemukan lebam, yang menurutnya tidak seperti luka akibat kecelakaan biasa.

Fakta paling mengerikan datang dari kesaksian sang ibu saat Iko dirawat di rumah sakit pasca-operasi. Igauan terakhir Iko menjadi bukti verbal yang paling kuat adanya dugaan kekerasan.

Baca Juga: Mbak Ita Divonis 5 Tahun Bui, Terbukti Kompak Korupsi dengan Suami hingga Bayar Denny Caknan

"Selain itu, korban dilaporkan sempat mengigau dan bilang 'jangan dipukuli' saat dirawat di rumah sakit," tambah Nauval, mengonfirmasi kronologi yang sebelumnya beredar luas.

PBH IKA FH UNNES juga berhasil merekonstruksi ulang kronologi pergerakan terakhir Iko.

Diketahui, Iko pada Sabtu (30/8) siang pamit dari rumahnya di Ngaliyan untuk mengikuti sebuah aksi demonstrasi dengan membawa jaket almamater.

Mengejutkannya, Iko sempat kembali ke rumah pada Sabtu malam. Namun, jiwa soliditasnya memanggil kembali. Ia kemudian pamit pergi lagi dengan alasan krusial.

"Almarhum sempat pulang ke rumah pada Sabtu (30/8) malam dan pamit pergi lagi untuk membantu membebaskan sejumlah mahasiswa yang masih ditahan polisi," ungkap Nauval.

Setelah kepergian kedua itulah, pihak keluarga kehilangan kontak hingga akhirnya menerima kabar duka bahwa Iko telah meninggal dunia di rumah sakit.

Load More