- Gubernur Ahmad Luthfi pastikan tidak ada kenaikan tunjangan perumahan bagi seluruh anggota DPRD Jateng.
- Proses appraisal atau penaksiran ulang besaran tunjangan kini tengah dilakukan di setiap daerah.
- Penyesuaian tunjangan harus berdasarkan kemampuan Pendapatan Asli Daerah (PAD) masing-masing.
SuaraJawaTengah.id - Isu kenaikan tunjangan bagi anggota dewan di tengah tantangan ekonomi menjadi sorotan tajam publik. Menjawab keresahan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberikan jaminan tegas: tidak akan ada kenaikan tunjangan perumahan bagi anggota DPRD di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Sikap tegas ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah provinsi memprioritaskan efisiensi anggaran dan sensitivitas terhadap kondisi masyarakat.
Luthfi memastikan bahwa alih-alih menaikkan, pemerintah daerah bersama legislatif kini tengah melakukan proses peninjauan ulang besaran tunjangan yang ada.
"Tidak ada kenaikan. Ini masih dirapatkan, masih dilakukan appraisal, bahwa di DPRD kita jamin tidak ada kenaikan terkait dengan tunjangan perumahan," kata Ahmad Luthfi di sela kunjungan kerja di Kabupaten Semarang, Rabu (17/9/2025).
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi yang digelar Luthfi bersama seluruh bupati, wali kota, dan pimpinan DPRD se-Jateng pada Kamis, 11 September 2025 lalu.
Dalam pertemuan strategis tersebut, tercapai kesepakatan kolektif untuk melakukan appraisal atau penaksiran nilai kewajaran tunjangan.
Instruksi Tegas Berbasis Kemampuan Daerah
Jauh sebelum jaminan ini diumumkan, Gubernur Ahmad Luthfi telah menginstruksikan para kepala daerah untuk duduk bersama DPRD di wilayah masing-masing.
Arahan utamanya adalah menilai kembali seluruh komponen tunjangan, tidak hanya perumahan, untuk disesuaikan dengan kondisi riil keuangan dan kemampuan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca Juga: DPRD Jateng Patuh Arahan Prabowo: Tunjangan Perumahan Dievaluasi, Kunker LN Dihapus!
Langkah ini menunjukkan bahwa kebijakan yang diambil tidak populis semata, melainkan berdasarkan data dan kemampuan fiskal setiap daerah yang berbeda-beda.
Bahkan, Luthfi juga menyinggung evaluasi tunjangan lain, termasuk penghapusan tunjangan kunjungan ke luar negeri yang kerap menuai kritik.
"Besaran tunjangan itu kita kasih waktu satu minggu untuk para Bupati dan Wali Kota untuk melakukan rapat dengan DPRD-nya masing-masing, disesuaikan dengan kemampuan wilayahnya masing-masing. Intinya itu," tegas Luthfi beberapa waktu lalu.
DPRD Sambut Baik Proses Appraisal
Sikap pemerintah provinsi ini mendapat respons positif dari pihak legislatif. Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, mengonfirmasi bahwa seluruh daerah akan menjalankan proses appraisal untuk menentukan besaran tunjangan yang paling rasional dan dapat diterima publik.
Proses penaksiran ini diberi tenggat waktu satu pekan sejak rapat koordinasi bersama gubernur. Menurutnya, hasil appraisal akan menjadi dasar penetapan besaran tunjangan yang adil, mengingat kondisi dan standar biaya hidup di setiap daerah tidak sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Toyota Rush vs Daihatsu Terios, 7 Fakta Penting yang Bikin Banyak Orang Salah Pilih
-
7 Mobil Matic Irit, Bandel, dan Minim Drama Buat Dipakai Harian
-
BRI Purwodadi Salurkan 1000 Paket Sembako di Grobogan, Sasar Warga Kurang Mampu Desa Pengkol
-
Rafinha Merapat ke PSIS: Strategi Jitu Laskar Mahesa Jenar Perkuat Lini Depan
-
5 Ciri Mobil Bekas yang Sebaiknya Tidak Dibeli Meski Harganya Menggiurkan