- Semarang dihantam tiga bencana alam dalam dua hari: tanah ambles, longsor, dan angin puting beliung.
- Bencana dipicu hujan deras, merusak beberapa rumah warga di Ngaliyan, Gisikdrono, dan Semarang Timur.
- Wali Kota Agustina Wilujeng dan BMKG mengimbau masyarakat waspada potensi bencana hidrometeorologi.
SuaraJawaTengah.id - Kota Semarang menghadapi ujian berat setelah dihantam tiga bencana alam sekaligus hanya dalam kurun waktu dua hari. Rentetan peristiwa yang meliputi tanah ambles, tanah longsor, hingga angin puting beliung ini menjadi alarm keras bagi warga di tengah cuaca ekstrem yang mulai melanda.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang bergerak cepat merespons serangkaian laporan yang masuk sejak Senin (15/9/2025) hingga Selasa (16/9/2025). Meskipun tidak ada korban jiwa, sejumlah rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengonfirmasi bahwa rentetan bencana ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi. Ia menegaskan pemerintah kota telah menerjunkan tim untuk melakukan penanganan pascabencana.
"Hujan lebat ini rawan terjadi bencana. Kami terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan penanganan berjalan cepat," kata Agustina di Semarang, Rabu (17/9/2025).
Bencana pertama adalah angin puting beliung yang menerjang Jalan Sedompyong 5, Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur pada Senin (15/9). Angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan deras itu menyapu atap tiga rumah milik Sugeng, Sintoro (dikontrak oleh Suparman), dan Dwi Wahyuni.
Sehari kemudian, Selasa (16/9) sekitar pukul 16.00 WIB, giliran bencana pergerakan tanah yang terjadi. Tanah ambles dilaporkan terjadi di Jalan Ringen Telu, Kelurahan Kalipancur, Ngaliyan. Peristiwa ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut secara terus-menerus sejak 11 September 2025.
Pada waktu yang nyaris bersamaan, bencana tanah longsor juga menghantam pemukiman warga di Jalan Sri Rejeki Timur, Kelurahan Gisikdrono. Material longsor menimpa tiga rumah yang dihuni oleh Ida, Sutono, dan Rahmat, menambah daftar panjang dampak cuaca ekstrem di Ibu Kota Jawa Tengah.
Menanggapi laporan tersebut, tim gabungan dari BPBD Kota Semarang langsung dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak. "Tim BPBD Kota Semarang bersama pihak terkait telah mendatangi lokasi untuk melakukan pendataan dan pendokumentasian," ujar Agustina.
Pihak BMKG sendiri telah merilis prakiraan cuaca yang menyebut Kota Semarang masih akan diguyur hujan ringan. Kondisi ini menuntut kewaspadaan tingkat tinggi dari masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi susulan.
Baca Juga: Kekuatan Gambar Kalahkan Tulisan, Fotografer Senior Beberkan Cara Visual Penanda Zaman
"Harap kenali dan identifikasi daerah rawan bencana lalu segera berkoordinasi dengan pihak terkait seperti RT/RW, kelurahan, dan kecamatan," imbaunya.
Agustina juga secara khusus meminta warga yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor untuk tidak lengah. Risiko pohon tumbang hingga baliho roboh saat hujan disertai angin kencang juga harus diwaspadai.
Ia pun mengapresiasi kesigapan seluruh jajaran di lapangan dalam merespons laporan warga.
“Apresiasi kepada teman-teman BPBD, Babinsa, pihak kelurahan dan camat atas kerja kerasnya. Terima kasih juga kepada RT/RW dan warga masyarakat yang sudah inisiatif melapor kepada kami. Mudah-mudahan semua segera membaik,” katanya.
Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi atau ingin melaporkan kondisi darurat, dapat menghubungi Call Center BPBD di nomor (024) 6730212 atau melalui WhatsApp di 08122010051.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota