- Banyak pasukan TNI di Jawa Tengah terpengaruh PKI karena faktor sejarah, politik, dan rehabilitasi militer.
- Batalion 454 Banteng Riders serta Untung Syamsuri punya kaitan erat dengan jaringan dan ideologi PKI.
- Rehabilitasi pasukan PKI pasca Madiun 1948 membuat mereka kembali aktif di militer hingga G30S/PKI.
SuaraJawaTengah.id - Peristiwa G30S PKI pada 1965 membawa dampak besar dalam sejarah Indonesia, mengubah arah politik dan militer negara.
Salah satu pertanyaan yang muncul adalah mengapa banyak satuan tentara yang terpengaruh oleh PKI justru berada di Jawa Tengah, yang merupakan salah satu wilayah dengan konsentrasi pasukan militer terbesar di Indonesia pada saat itu.
Fenomena ini menjadi penting untuk dipahami karena berhubungan dengan dinamika politik dan internal TNI pada masa itu.
Beberapa penyebab utama yang dapat menjelaskan hal ini antara lain keterlibatan pasukan dari Batalion 454 Banteng Riders, yang sebelumnya dipimpin oleh Letkol Untung Syamsuri, yang pada akhirnya terlibat dalam peristiwa G30S PKI.
Selain itu, faktor sejarah lainnya adalah proses rehabilitasi pasukan PKI yang dilakukan oleh pihak militer setelah peristiwa Madiun 1948, yang memungkinkan pasukan yang terlibat dalam pemberontakan untuk kembali bergabung dengan struktur militer.
Sebagaimana dikutip dari YouTube Intel Melayu, berikut fakta selengkapnya:
1. Keterlibatan Pasukan dari Batalion 454 Banteng Riders
Batalion 1 Kawal Kehormatan Resimen Chakrabirawa yang terlibat dalam penculikan para jenderal pada 1 Oktober 1965, banyak diisi oleh personel yang berasal dari Batalion 454 Banteng Riders yang berada di bawah Kodam Diponegoro, Ponegoro. Latkol Untung Syamsuri, yang memimpin pasukan ini, juga merupakan mantan komandan dari Batalion 454.
Batalion ini sebelumnya dipimpin oleh Jenderal Ahmad Yani, salah satu korban penculikan, dan pasukan tersebut memiliki banyak hubungan dengan kelompok yang mendukung gerakan PKI.
Baca Juga: Pembantaian Purwodadi: Mengungkap Salah Satu Babak Tergelap Sejarah Indonesia Pasca-G30S PKI
2. Latkol Untung Syamsuri dan Hubungannya dengan PKI
Untung Syamsuri bukan hanya seorang perwira TNI biasa. Dia memiliki latar belakang yang terkait dengan pemberontakan PKI di Madiun pada 1948.
Meskipun sempat terlibat dalam pemberontakan, penuntasan terhadap pasukan yang terlibat tidak berlangsung tuntas karena terhentinya operasi TNI akibat agresi militer Belanda.
Di tahun 1950, pasukan-pasukan PKI yang lolos dan terlindungi oleh Belanda akhirnya kembali ke Jawa Tengah, yang kemudian menambah jumlah personel tentara yang terpengaruh oleh ideologi PKI.
3. Rehabilitasi Pasukan PKI oleh Kolonel Gatot Subroto
Setelah peristiwa Madiun, Kolonel Gatot Subroto, yang merupakan pimpinan perlawanan di Jawa Tengah, memutuskan untuk merehabilitasi pasukan PKI yang sebelumnya terlibat dalam pemberontakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran