- Eksil 1965 lahir dari represi politik pasca G30S, paspor dicabut hingga jadi “stateless”.
- Mereka tersebar di berbagai negara, hidup dalam tantangan bahasa, stigma politik, dan ekonomi.
- Generasi kedua eksil masih menyimpan memori pahit, sementara rekonsiliasi penuh belum tercapai.
6. Generasi Kedua Eksil
Kini, eksil generasi pertama banyak yang sudah tiada. Yang tersisa adalah anak-anak mereka, generasi kedua yang ikut terusir bersama orang tua pada masa itu. Kini mereka berusia 70 sampai 80 tahun dan sering disebut sebagai “the last generation” dari eksil 1965. Generasi ini masih membawa memori pahit tentang pengasingan dan kehilangan identitas.
7. Upaya Rekonsiliasi yang Tertunda
Pada era pemerintahan modern, negara pernah meminta maaf kepada korban peristiwa 1965, termasuk para eksil. Namun, pertanyaan besar masih tersisa: apakah hak kewarganegaraan mereka sudah sepenuhnya dipulihkan? Beberapa eksil masih merindukan tanah air, sementara lainnya sudah menetap permanen di negeri asing, menjaga identitas dengan menulis, berorganisasi, dan tetap menjalin komunikasi dengan sesama eksil.
Kisah eksil 1965 adalah potret getir dari politik yang mencabut identitas dan memutus ikatan seseorang dengan tanah air. Mereka terpaksa hidup di negeri asing, sementara Indonesia sendiri menolak mengakui mereka. Dari kisah ini, kita belajar bahwa tuduhan tanpa pengadilan tidak hanya menciptakan trauma, tetapi juga meninggalkan luka sejarah yang panjang.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota