Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 01 November 2025 | 16:03 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, saat melihat produksi batik di Jawa Tengah. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Jawa Tengah menjadi provinsi dengan ekspor ekraf terbesar kedua nasional, mencapai Rp53 triliun pada semester I-2025.
  • Investasi sektor ekraf di Jawa Tengah menempati posisi ketiga nasional, dengan Rp11,45 triliun pada semester I-2025.
  • Pemprov Jateng aktif mendukung ekraf melalui pengembangan SDM, program Kecamatan Berdaya, dan fasilitasi KUR Bank Jateng.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengungkapkan bahwa salah satu mimpi besar Jawa Tengah adalah menjadi provinsi kreatif terdepan di Indonesia.

"Ekonomi kreatif ini tidak terikat waktu, tempat, maupun umur. Ekonomi kreatif ini sudah menjadi back bone-nya (tulang punggung) ekonomi Jawa Tengah," katanya.

Berbagai upaya telah digulirkan Pemprov Jateng, mulai dari pengembangan SDM, pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi pelaku ekraf, hingga dukungan sosialisasi dan sertifikasi HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual).

Inisiatif lain termasuk menjembatani pembentukan kabupaten/kota kreatif, mendorong pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta memberi ruang bagi pegiat ekraf untuk berekspresi dan membangun jejaring melalui event reguler.

Langkah terbaru yang patut dicatat adalah program Kecamatan Berdaya, di mana 150 pilot project telah diluncurkan.

Program ini menjadikan kecamatan sebagai sentra pengembangan ekraf yang mengakomodir pegiat dari desa-desa.

"Kecamatan ditunjuk untuk kegiatan-kegiatan memberdayakan masyarakat. Termasuk kegiatan-kegiatan yang sentralnya di kecamatan untuk menampung ekonomi kreatif yang ada di desa. Di kecamatan kita gunakan untuk pembinaan ekonomi kreatif," jelas Luthfi.

Dari sisi permodalan, Bank Jateng juga siap memfasilitasi melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), memastikan akses permodalan bagi pelaku ekraf.

Baca Juga: Gubernur Luthfi Ultimatum PU, Ancam Turunkan TNI jika Lamban: Kaligawe Kudu Asat!

Load More