- DPRD Jateng berkomitmen mengawal implementasi PPPK Paruh Waktu, menyuarakan aspirasi dan problematika di daerah.
- Dewan menyoroti beban pembiayaan daerah dan mendesak harmonisasi program nasional dengan kapasitas fiskal lokal.
- DPRD Jateng mengusulkan relokasi PPPK untuk mengatasi masalah penempatan dan memastikan kesejahteraan pegawai.
SuaraJawaTengah.id - DPRD Jawa Tengah secara tegas menyatakan komitmennya untuk mengawal penuh implementasi kebijakan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu.
Melalui kunjungan Komisi A ke Kantor Regional I BKN Yogyakarta, dewan tidak hanya menyerap informasi, tetapi juga menyuarakan berbagai aspirasi dan problematika yang muncul di lapangan.
Bagi DPRD Jateng, kebijakan ini adalah momentum penting untuk menata ulang manajemen ASN, memastikan kesejahteraan tenaga non-ASN, sekaligus menjaga efisiensi anggaran daerah.
Pendekatan proaktif ini menunjukkan peran strategis legislatif dalam memastikan kebijakan nasional berjalan selaras dengan kondisi dan kebutuhan daerah.
Ketua Komisi A DPRD Jateng, Imam Teguh Purnomo, menjadi garda terdepan dalam menyampaikan aspirasi masyarakat, termasuk dari Penjaga Pintu Air yang menuntut pengangkatan sebagai PPPK Paruh Waktu.
"Dari diskusi ada banyak keluhan dari pemerintah kabupaten kota mengenai PPPK ini. Dimana ini program nasional namun pembiayaan dibebankan ke kabupaten-kota," ujar Imam.
Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan dewan terhadap potensi beban anggaran yang ditanggung pemerintah daerah.
DPRD Jateng memandang pentingnya harmonisasi antara program nasional dan kapasitas fiskal daerah, sehingga implementasi PPPK Paruh Waktu tidak justru menghambat pembangunan di sektor lain.
Meskipun menyadari bahwa proses pengangkatan PPPK Paruh Waktu adalah jalan keluar bagi tenaga non-ASN yang terdata, DPRD Jateng tetap menyoroti beberapa aspek yang perlu perbaikan.
Baca Juga: Ancaman Tersembunyi di Layar: Media Sosial Picu Krisis Konsentrasi, hingga Kekerasan Anak di Jateng
Wakil Ketua Komisi A, Mukafi Fadli, menekankan bahwa pertemuan dengan BKN menjadi catatan penting untuk kerja kolektif antara DPRD, pemerintah provinsi, dan kabupaten/kota ke depan.
"Karena terkait PPPK paruh waktu ini kan masih menyisakan problematika, bahwa harusnya idealnya pada tahun 2022 ini harusnya sudah tuntas," tegas Mukafi.
Ini menunjukkan bahwa dewan tidak hanya menerima kebijakan, tetapi juga kritis terhadap target waktu dan efektivitas pelaksanaannya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi A, Sumarsono, menyoroti isu penempatan yang menjadi "harapan dan kecemasan" bagi para PPPK. Ia mengusulkan agar pembahasan di tingkat nasional mempertimbangkan proses relokasi.
"Perlu ada kebijakan, walaupun pemikiran dasarnya adalah pengisian formasi, sehingga pengantinnya nanti adalah pada status yang sama. Tapi nampaknya perlu ada kebijakan ke depan adanya relokasi untuk P3K," jelas Sumarsono.
Usulan ini menunjukkan bahwa DPRD Jateng tidak hanya fokus pada aspek legalitas, tetapi juga pada dampak sosial dan personal dari kebijakan kepegawaian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Banjir Bandang Sapu Wisata Guci Tegal di Tengah Liburan, Pancuran 13 Tertutup Lumpur dan Batu
-
Libur Nataru Lebih Tenang, Pertamina Siagakan Motorist, hingga Serambi MyPertamina
-
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah