SuaraJawaTengah.id - Banyak tetangga terduga pelaku bom bunuh diri di depan Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rofik Asharuddin terkejut ketika mengetahui aksi yang dilakukan remaja 22 tahun itu. Selama ini, Rofik berperangai sewajarnya seperti remaja di usianya.
Seorang tetangga pelaku, Thomas Tri Giyono (67) mengatakan Rofik memang seorang pribadi yang pendiam. Beberapa hari terakhir Thomas juga pernah berjumpa dengan Rofik. Tetapi, dia tidak mengira jika Rofik terlibat dalam jaringan radikal.
"Beberapa hari sebelum melakukan aksi saya sempat ketemu. Ya seperti biasa, dia agak pendiam. Saya sempat mengira kalau dia bekerja di luar kota," terang Thomas kepada Suara.com, Selasa (4/6/2019).
Pasalnya, Thomas melanjutkan, selama ini Rofik jarang terlihat berada di rumah. Sebelumnya, sosok Rofik sering terlihat beraktivitas di sekitar rumah.
Baca Juga:5 Fakta Bom Bunuh Diri Kartasura, Pelaku Terpapar ISIS hingga Sempat Hilang
"Dulu hobinya mencari burung dengan cara ditulup (sumpitan). Juga pernah di depan rumah saya mencari burungnya. Sama anak-anak itu, saya tidak mengira kalau sampai melakukan aksi itu," imbuhnya.
Ketua RT 001 Kranggan Kulon, Wirogunan, Sukoharjo, Joko Suwanto mengatakan hal yang sama. Selama ini, Rofik memang sering terlihat membawa sumpitan untuk berburu burung.
"Dia seringnya cari burung bawa tulup itu," kata Joko.
Untuk diketahui, Rofik Asharudin mencoba melakukan aksi bom bunuh diri di Pospam Kartasura pada pukul 23.30 WIB. Dalam aksi tersebut, tidak ada korban jiwa, hanya saja Rofik mengalami kritis akibat bom tersebut.
Saat ini Rofik masih dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara Kota Semarang Jawa Tengah, setelah sebelumnya sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Kartasura dan RS Muwardi, Solo.
Baca Juga:Usai Bom Bunuh Diri Kartasura, Bandara Adi Soemarmo Solo Dijaga Ketat