Kemenpora: Tiket Pesawat Mahal Bikin Kreatifitas Pemuda Mandek

Maskapai menurutnya turut merugikan anak muda yang kreatif dengan menjadikan harga tiket yang begitu tinggi dan dikenai ongkos tambahan barang.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 29 Juni 2019 | 21:44 WIB
Kemenpora: Tiket Pesawat Mahal Bikin Kreatifitas Pemuda Mandek
Ilustrasi tiket pesawat. [Shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - Dampak tingginya harga tiket pesawat tak hanya dirasakan oleh Kementerian Pariwisata dengan turunnya jumlah kunjungan wisatawan. Setali tiga uang, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga turut merasakan imbasnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah menyatakan banyak pemuda dengan hasil kreativitas di daerah mandek gara-gara tiket pesawat mahal. Terutama pada produk kreatif unggulan ciri khas daerah tersebut.

"Beberapa provinsi saya datangi, anak-anak muda kita yang menjadikan usahanya adalah oleh-oleh ciri khas daerah yang bersangkutan kini mengalami kemandekan," kata Faisal di sela Festival Kreatifitas Pemuda Indonesia di Alun-alun Bung Karno Kabupaten Semarang, Sabtu (29/6/2019) petang.

Mandeknya kreativitas berpengaruh pada produktivitas mereka lantaran penjualan makin menurun tidak ada wisatawan yang datang ke daerah.

Baca Juga:Tiket Pesawat Harus Turun Mulai 1 Juli 2019, Kalau Tidak Ini Ancaman Darmin

Jika ada pun tak banyak yang membelanjakan uangnya untuk beli oleh-oleh khas daerah karena uang habis untuk biaya tiket pesawat yang masih tinggi.

"Produktifitas mereka menurun, gara-gara penjualan yang kurang. Yang diakibatkan dari kurang kunjungan wisatawan yang datang, dan yang datang pun tidak membeli apa-apa lagi untuk dibawa pulang," bebernya.

"Nah ini menjadi pengaruh yang kurang baik terhadap pengembangan kreatifitas pemuda kita di masa depan," jelasnya.

Selain harga tiket mahal, maskapai juga abai pada layanan penerbangan untuk masyarakat muda kreatif lainnya. Seperti ongkos biaya bagasi pengiriman dan barang bawaan penumpang.

Padahal, lanjut Faisal, salah satu masyarakat anak muda kreatif kini tengah menggandrungi jual beli online shop. Ukuran bobot barang yang dikirim berpengaruh pada ongkos kirim menjadi pertimbangan pembeli.

Baca Juga:Menko Darmin Klaim Sudah Ada Maskapai Turunkan Harga Tiket Pesawat

"Masalahnya, jika oleh-oleh hanya kerupuk itu kan ringan itu masih bisa, tapi kalau sudah mulai agak berat, macam di Ambon Maluku itu terkenal dengan bumbu rujak, itu kan bumbu rujak harus lebih dari dua sampai tiga kilogram kalau kirim, itu kan mempengaruhi timbangan bawaan," urainya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini