SuaraJawaTengah.id - Terduga teroris, BT (42) yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Ponorogo, Jawa Timur beberapa waktu lalu diketahui merupakan warga Klaten, Jawa Tengah. BT diketahui beralamat di Desa Kemudo, Kecamatan, Prambanan, Klaten.
Hal tersebut dibuktikan adanya catatan identitas BT dan keluarga di desa setempat. Kepala Desa Kemudo Hermawan Kristanto membenarkan BT masih tercatat sebagai warganya.
"Tetapi, saya sendiri belum pernah bertemu dan berinteraksi langsung dengan yang bersangkutan. Memang, dia dan keluarganya masih tercatat sebagai warga sini," urainya saat ditemui Suara.com di kantor Kades Prambanan, Selasa (2/7/2019).
Tercatatnya BT sebagai warga Klaten, lanjut Hermawan, setelah BT menikah dengan DS pada tahun 2008 silam. Setelah itu, keduanya menetap di Klaten.
Baca Juga:Terkuak, Teroris JI Digaji Rp 15 Juta dari Bisnis Kebun Sawit di Pulau Ini
"Kalau BT aslinya Sukoharjo, lalu menikah dengan DS dan menetap disini. Kalau kesehariannya kurang tahu, kalau istri berjualan keliling desa. Seperti jualan pakaian dan peralatan rumah tangga," imbuh Hermawan.
Hermawan juga mengatakan, setelah dilakukan penangkapan di Ponorogo Minggu (30/6/2019) lalu, ada petugas yang melakukan pencarian data ke desa. Hal ini untuk memastikan identitas dari BT tersebut.
"Ada anggota Densus yang datang mengatakan akan mencari data. Kalau yang dicari apa saja saya kurang tahu," katanya.
Untuk diketahui, Tim Densus 88 menangkap seorang terduga teroris di jalanan Desa Pohijo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Minggu (30/6/2019). Dalam penangkapan tersebut BT tak melakukan perlawanan. Terduga kemudian digelandang Tim Densus 88 ke rumah kontrakannya di Perumahan Grisimai, Kelurahan Mangunsuman, Kecamatan Siman, Ponorogo.
Di rumah kontrakan tersebut, Densus 88 menggeledah isi rumah yang juga dihuni oleh istri dan anak-anak BT. Petugas terlihat membawa barang bukti berupa beberapa lembar dokumen dan satu unit sepeda motor.
Baca Juga:Kiprah Teroris Wijayanto: Jadi Intelijen JI dan Penyuplai Logistik di Poso
Kontributor : Ari Purnomo