SuaraJawaTengah.id - Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmudji menyanyangkan adanya pihak yang meminta audisi PB Djarum untuk dihentikan. Menurutnya ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan prestasi bulu tangkis dan industri tembakau di Indonesia.
"Komisi perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (KPAI) dan LSM Lentera. Dua lembaga itu tidak murni bergerak, hanya karena alasan eksploitasi anak," kata Agus Pamudji saat dikonfirmasi pada Rabu (11/9/2019).
Dikemukakannya, dua lembaga tersebut telah masuk dalam kemelut industri tembakau tanah air dan internasional.
"KPAI dan lentera tidak murni, ada skenario besar, korporasi besar membuat kemelut industri hasil tembakau. Ada skenario penguasaan dagang Indonesia, baik dimotori korporasi industri rokok multinasional maupun industri farmasi," katanya.
Baca Juga:Jatuh Bangun Petani Tembakau Selo Menjaga Kualitas Hingga ke Klaten
Bukan tanpa sebab Agus berani menuding dua lembaga itu, lantaran dia melihat prestasi dunia olahraga di Indonesia merosot sangat tajam. Bukan sekali dua kali, hampir semua cabor prestasi menurun drastis.
"Tidak lepas dari tekanan korporasi asing, sepakbola sudah dihancurkan, bulutangkis dihantam. Coba berani nggak itu KPAI minta BPJS dihilangkan karena didanai dari cukai tembakau," ujarnya.
"Ini adalah sebuah penjajahan yang dikemas santun dan sopan untuk membunuh prestasi di Indonesia," imbuhnya.
Adanya protes sosial yang mendukung PB Djarum untuk tetap digelar secara rutin, Agus sangat bersyukur bahwa rakyat Indonesia masih peduli dengan mimpi dan cita-cita anak bangsa mengukir prestasi di mata internasional.
"Termasuk sikap pak Ganjar sudah mau menjamin, jadi lanjutkan saja. Syukur-syukur beliau bisa jadi mediator PB Djarum dan pihak-pihak yang ingin menghancurkan bulutangkis dan industri hasil tembakau," katanya.
Baca Juga:APTI: Penurunan Produksi Rokok Ancam Petani Tembakau
Kontributor : Adam Iyasa