SuaraJawaTengah.id - Guncangan gempa bumi yang terjadi di barat daya Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga dirasakan hingga Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Gempa berkekuatan 5,0 yang terjado pada Senin (9/12/2019) sekira pukul 10.47 WIB membuat sejumlah pelajar dan komunitas yang berada di Lantai V Kompleks Balai Kota Solo panik. Mereka berhamburan keluar saat terjadi guncangan saat mengikuti agenda di Balai Tawang Praja.
Namun, tak semua peserta berhamburan. Masih ada beberapa peserta yang menahan diri untuk tetap duduk. Walau talk show yang digelar SPEK HAM Solo dihentikan selama kurang lebih lima menit.
“Getarannya terasa kencang. Tapi tidak lama, tidak sampai satu menit. Acara dihentikan sebentar lalu dilanjutkan,” ucap salah satu narasumber dalam talk show Fitri Haryani seperti dilansir Solopos.com-jaringan Suara.com.
Baca Juga:Warga Diimbau Waspada, Gempa Bumi 4,5 SR Guncang Gunungkidul
Sementara, getaran gempa tersebut tak dirasakan oleh aparatur sipil negara (ASN) yang berkantor di Balai Kota Solo. Seorang ASN di Balai Kota Solo Widiatmoko mengaku sama sekali tidak mengetahui adanya gempa.
“Tidak merasa sama sekali. Mungkin hanya yang di lantai tinggi,” ucapnya.
Untuk diketahui, guncangan gempa bumi Gunungkidul tersebut dirasakan di Kabupaten Bantul; Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman; Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul; dan Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 11.15 WIB, dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," jelas Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta Agus Riyanto dalam keterangan tertulisnya pada Senin (9/12/2019) siang.
Agus berharap, masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.