"Mau bagaimana lagi, saya sebenarnya tidak tega. Hidup anak-anak saya habis di angkutan dan terminal. Saya bersyukur mereka bisa menerima dan tidak rewel.”
Hanya cukup untuk susu dan popok
Kisah pilu Bilqis sempat viral di media-media sosial. Selain terpaksa harus menghabiskan hari-harinya dalam angkot, Nurul mengakui dirinya kesulitan ekonomi.
Dari hasil kerja, Nurul hanya sanggup membelikan susu dan popok untuk Bilqis. Semetara untuk kebutuhan lain seperti pakaian, sandal, sepeda bayi hasil sumbangan tetangga.
Baca Juga:Ini Kisah Viral Ibu di Bekasi yang Diduga Mencuri dan Dipaksa Lepas Jilbab
"Bagaimana ya, pengahasilan sebagai sopir angkot setiap harinya hanya dapat Rp 70 ribu. Cuma cukup untuk membelikan susu dan pempers Bilqis," kata Nurul.
Sebelumnya, Ia sempat menitipkan Bilqis ke tetangganya. Namun, lama kelamaan Nurul merasa tak enak hati.
Sebab, dia mengakui tak bisa memberikan uang ataupun yang lain kepada tetangga pengasuh Bilqis.
"Tidak enak, saya tidak bisa memberi apa-apa kepada tetangga saya itu. Apalagi yang mengasuh dia sudah tua ya, akhirnya saya nekat membawa Bilqis pergi kerja meski umurnya baru 3,5 bulan."
Orang yang biasa mengasuh Bilqis, Sawi (60) kerap kali sedih ketika melihat Bilqis diajak ayahnya bekerja. Ia kerap kali menangis karena tidak tega Bilqis yang masih balita diajak berpanas-panasan.
Baca Juga:Kisah Viral Anak Penjual Telur Dapat Upah Rp 500, Kalau Pecah Ganti Rp 3500
"Bilqis itu sudah seperti cucu saya sendiri. Saya kerap menangis, kalau melihat dia diajak bekerja ayahnya. Biasanya saya ngemong dia sambil jualan pecel," katanya.
Apalagi, lanjutnya, dulunya Bilqis lahir secara prematur. Kali pertama menggendong Bilqis, ukurannya hanya sebesar botol air mineral dan pernah mempunyai penyakit kekuningan.
Menurutnya, tidak hanya dia, tetanggaya juga kerap was-was ketika melihat Bilqis diajak bekerja ayahnya.
"Sudah seperti keluarga sendiri. Kasihan ayahnya, dia mempunyai dua anak yang masih kecil-kecil namun sudah menghadapi cobaan yang besar."
Kontributor : Dafi Yusuf