Cari Fakta Plagiasi, Mahasiswa Unnes Diintimidasi Kampus Hingga ke Rumah

Niat baik para aktivis mahasiswa untuk mendorong agar kasus dugaan plagiasi tersebut cepat selesai malah dibalas dengan kebijakan represi dan intimidasi.

Chandra Iswinarno
Senin, 09 Maret 2020 | 14:44 WIB
Cari Fakta Plagiasi, Mahasiswa Unnes Diintimidasi Kampus Hingga ke Rumah
Presiden BEM KM Unnes Fajar Ahsanul Hakam dan Wakil Presiden BEM KM Unnes Didik Armansyah. [Suara.com/ Dafi Yusuf].

"Orang tua kamu berpesan agar kamu kuliah, karena bila Beasiswa Bidikmisimu dicabut, ibumu tidak sanggup membiayai. Kamu ke Jogja yang menyuruh dan yang membiayai siapa? Kamu telah membela orang yang salah," imbuhnya.

Bahkan sebelum bertolak ke Jogja, ia dan Fajar, sempat disidang dikelilingi seluruh Wakil Dekan III dan staf kemahasiswaan pada Senin 24 Febuari 2020. Sebenarnya, pada tanggal 21 Febuari mereka sudah mendapatkan panggilan.

Saat disidang, mereka disuruh untuk diam, menurut para dekan, mahasiswa tidak perlu ikut politik. Mahasiswa fokus saja ke akademik dan prestasi. Bahkan, saat itu juga terdapat beberapa dekan yang mangaku bahwa mereka juga ditekan oleh atasan.

"Saya sempat bertanya, bapak-bapak di sini juga mantan aktifis, saya kira paham juga dinamika yang ada. Apakah bapak juga diancam dari atasan? Saat itu, terdapat beberapa Wakil Dekan III yang mengaku dichat dan juga ditekan oleh pihak kampus dengan perkataan kotor seperti, 'Wakil Dekan Goblok' karena tidak bisa mengondisikan mahasiswanya. Namun saat itu mereka tidak memberi tahu yang chat, dia hingga mengeluarkan kata-kata kotor di grup tersebut. Mereka mengaku seperti itu," ungkapnya.

Baca Juga:Rektor Unnes Tantang Balik Sucipto Debat Soal Penghinaan Terhadap Presiden

Pasca dari Jogja, sekitar 18 mahasiswa yang ikut ke Jogja,16 mahasiswa diantaranya telah dipanggil oleh masing-masing dekan. Menurutnya, semua yang kelihatan di foto saat perjalanan ke Jogja dipanggil.

Beruntung terdapat grup bagi anggota yang ikut ke Jogja, ia memberi saran jika ada yang mendapat perlakuan represif dari Wakil Dekan III agar bisa menghubunginya.

"Nah semenjak itu, mulai banyak yang menghubunginya karena telah dipanggil oleh Wakil Dekan III. Akhirnya ia memberikan saran agar jangan bertemu dulu,karena ia tau jika mahasiswa tersebut bertemu dengan Wakil Dekan III tanpa didampingioleh temannya atau BEM Fakultas ia akan mendapatkan intimidasidari pihak kampus," ucapnya.

Setelah dari Ombudsmen dan UGM, Fajar dan Didik menerima laporan positif bahwa proses analisis dugaan plagiasi disertasi sudah selesai. Bahkan, rektor UGM memberi kepastian batas maksimal pengumuman hasil sampai 1 April 2020.

Sampai berita ini diterbitkan, Suara.com sudah berusaha untuk menghubungi Wakil Dekan III FE Kus Muryanto dan Wakil Dekan III FT Wirawan. Namun, keduanya belum merespon.

Baca Juga:Pakar Linguistik UGM: Dosen Unnes yang Dinonaktifkan Cenderung Hina Jokowi

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak