Ngaku Setingkat Bupati, Anggota DPRD Blora Ogah Dicek Kesehatan Usai Kunker

"Bupati sekeluarga kemarin dari Jogja diperiksa nggak? Kami setingkat Bupati. Wakil Bupati sama anak istrinya dari Jakarta diperiksa nggak?" ujarnya.

Dany Garjito | Husna Rahmayunita
Jum'at, 20 Maret 2020 | 12:41 WIB
Ngaku Setingkat Bupati, Anggota DPRD Blora Ogah Dicek Kesehatan Usai Kunker
Anggota DPRD Blora ogak dicek kesehatan. (Facebook/Opini Blora)

SuaraJawaTengah.id - Warga dihebohkan dengan aksi sejumlah anggota DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang menolak untuk menjalani tes kesehatan. Padahal, mereka diketahui baru saja melakukan kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Insiden tersebut terjadi di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020) dan berhasil diabadikan oleh kamera.

Video mengenai ulah anggota DPRD tersebut kini viral di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook Opini Blora.

Tampak dari rekaman amatir berdurasi 2 menit 28 detik tersebut, sejumlah anggota DPRD tengah berhadapan dengan tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.

Baca Juga:Virus Mewabah: Makelar Diuntungkan, Rakyat Kecil Dirugikan

Terlihat seorang anggota DPRD yang mengenakan kemeja biru dan topi hitam meradang terhadap seorang petugas medis yang berdiri di hadapannya.

Ia mempertanyakan surat tugas terkait cek kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat.

"Kamu pejabat nggak? SOP-nya mana? Surat tugasnya mana? Ini DPR bukan anak gembala. Pakai aturan sesuai undang-undang. Ada aturannya. Kita tugas dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan TKW kita," ucap anggota DPRD tersebut dengan nada tinggi.

Masih menunjukkan kekesalannya, laki-laki itu mengatakan, "Mana surat tugasnya, kamu anak gembala atau petugas? Kita DPR baru kunjungan, kita ada perintah sesuai undang-undang. Bukan teroris bukan nganu, kita baik".

Mendapat respons sedemikiran rupa, petugas kesehatan hanya  terdiam dan sesekali menjawab dengan pelan.

Baca Juga:Solo Akan Cabut Status KLB Virus Corona Jika...

Sementara, anggota DPRD justru kian menunjukkan penolakannya. Ia mengaku siap diperiksa namun bila ada SOP yang jelas. Bahkan, ia menyinggung soal kondisi warga Lombok di tengah pandemi virus corona.

"Coba kamu lihat di Lombok, kemarin semua turis nggak ada. Marah masyarakat sana, nangis, kita dalam negara kesatuan gitu," ucapnya.

Tak lama, pejabat tersebut meminta petugas untuk melakukan cek kesehatan di rumah sakit. Namun anggota DPRD lainnya justru menimpali.

"Njajal Bupatine sesuk diprikso (Coba besok Bupatinya diperiksa --Red)," katanya.

Anggota DPRD yang semula hendak meninggalkan tempat pun, tiba-tiba berbalik badan dan kembali meradang. Ia lagi-lagi memarahi petugas medis.

"Kan dianggap masyarakat baru dari luar kota diperiksa, lha itu setiap malam ada bus dari luar kota. Dicek nggak? Beneran nggak? Saya pengawas lho," tegasnya.

"Iya Pak," jawab staf medis.

Tak cukup sampai di situ, anggota DPRD bahkan mengungkit perlakuan tersebut apakah juga diterapkan kepada Bupati Blora dan jajarannya.

"Bupati sekeluarga kemarin dari Jogja diperiksa nggak? Kami setingkat Bupati. Wakil Bupati sama anak istrinya dari Jakarta diperiksa nggak?" ujarnya.

Protes  tersebut kembali disambut medis dengan lunak tanpa perlawanan.

Insiden anggota DPRD menolak untuk dicek kesehatan kekinian ramai digunjingkan warganet. Namun hingga berita ini disusun, Suara.com belum mendapat konfirmasi lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini