Masjid Agung Baitussalam Purwokerto Tutup, Antisipasi Penularan Corona

Penutupan ini berlangsung hingga waktu yang belum bisa ditentukan

Chandra Iswinarno
Kamis, 26 Maret 2020 | 06:53 WIB
Masjid Agung Baitussalam Purwokerto Tutup, Antisipasi Penularan Corona
Petugas BPBD Banyumas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, Rabu (18/3/2020). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Pengurus Masjid Agung Baitussalam Purwokerto akhirnya membuat kebijakan untuk menutup sementara segala kegiatan peribadahan. Hal tersebut menyusul mulai bertambahnya pasien positif virus corona di wilayah Kabupaten Banyumas.

"Maksud penutupan masjid tersebut yakni tidak menyelenggarakan aktifitas ibadah yang melibatkan orang banyak dan diyakini dapat menjadi media penyebaran COVID-19. Masjid Agung ditutup agar masjid tidak digunakan untuk pelaksanaan salat lima waktu berjamaah dan salat rawatib," kata Humas Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, Alief Enstein saat dihubungi Suara.com, Rabu (25/3/2020).

Pihaknya juga meliburkan pengajian umum dan tidak menyelenggarakan kajian rutin seusai Salat Maghrib dan Subuh, serta meliburkan TPQ. Hal tersebut menindaklanjuti instruksi Bupati Banyumas yang melarang sementara segala bentuk kegiatan ibadah yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Penutupan Masjid Agung sudah berlaku sejak hari Senin (23/3/2020) pukul 14.00 WIB. Selain salat lima waktu, pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Agung juga untuk sementara ditiadakan dan mengganti dengan Salat Zuhur di rumah masing-masing," lanjut Einstein.

Baca Juga:Fatwa MUI soal Hindari Dulu Salat di Masjid, Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Penutupan ini berlangsung hingga waktu yang belum bisa ditentukan, sampai pada kondisi ketenangan dan keamanan terjamin bagi jamaah. Lebih lanjut, Einstein mendasarkan keputusannya pada fatwa MUI yang menyatakan bahwa jika kondisi penyebaran COVID-19 tidak terkendali di suatu kawasan yang mengancam jiwa.

"Azan akan tetap dilakukan namun seruan azan yang biasanya mengumandangkan kalimat Hayya ala sholaah (marilah kita salat) diubah menjadi Asholatu fi buyutikum (salatlah di rumah). Panggilan adzan tersebut akan mengarahkan jemaah untuk melaksanakan salat di rumah. Modifikasi adzan ini juga akan diberlakukan sampai pemberitahuan selanjutnya," jelasnya.

Sedangkan, untuk tetap menjaga kebersihan dan keamanan, pihaknya tetap melakukan penjagaan seperlunya dan menugaskan karyawan untuk tetap membersihkan masjid sebagaimana biasanya.

Kontributor : Anang Firmansyah

Baca Juga:Fatwa MUI soal Tiadakan Salat Jumat, Ustaz Yusuf Mansur: Sudah Tepat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini