Video Bupati Banyumas Ngamuk Warganya Tolak Penguburan Mayat Pasien Corona

"Saya bupati gali sendiri dan saya berani duduk di atas peti. Karena saya tahu persis virusnya nggak ada," kata Achmad Husein sambil berteriak

Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Rabu, 01 April 2020 | 13:09 WIB
Video Bupati Banyumas Ngamuk Warganya Tolak Penguburan Mayat Pasien Corona
Bupati Banyumas Achmad Husein ngamuk ke warganya yang tolak penguburan pasien corona (ist)

SuaraJawaTengah.id - Bupati Banyumas Achmad Husein mengamuk di hadapan warga Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Pasalnya, warga setempat menolak mayat pasien virus corona dikuburkan di desa tersebut, bahkan ambulans yang membawa jasad pasien juga dihadang warga.

Aksi penolakan warga tersebut membuat Achmad Husein meradang. Kemarahan Achmad Husein tersebut terekam dalam video dan viral di media sosial.

Baca Juga:Meninggal Corona, Orang yang Pernah Berkontak dengan Guru Vainey Dicari!

Dengan mengenakan jas hazmat dan masker, ia turun tangan langsung ke lokasi. Di hadapan warga, Achmad Husein berusaha menenangkan warga yang ketakutan akan terinfeksi corona karena ada pasien corona meninggal yang dikubur di wilayah itu.

"Saya bupati gali sendiri dan saya berani duduk di atas peti. Karena saya tahu persis virusnya nggak ada," kata Achmad Husein sambil berteriak seperti dikutip Suara.com, Rabu (1/4/2020).

Berulang kali, Achmad Husen menjelaskan di hadapan warga bahwa virus corona sudah tidak ada lagi di tubuh mayat. Bahkan, ia juga turun tangan langsung ikut menggali kuburan untuk pasien.

"Virus itu adanya di orang hidup, bukan orang mati. Saya gali sendiri," tegas Achmad Husein.

Meski demikian, warga tetap ngotot menolak penguburan pasien corona yang telah meninggal. Warga tidak ingin daerahnya terkontaminasi virus corona.

Baca Juga:Miris! Jenazah Pasien Corona di Banyumas, Sempat Ditolak Beberapa TPU

Dalam video tersebut tampak pula Kapolres Banyumas Kombes Whisnu Caraka yang ikut menenangkan warga. Berulang kali ia menegaskan bahwa warga sekitar salah mendapatkan informasi mengenai kontaminasi virus corona dari penguburan pasien corona yang meninggal.

Dalam video lainnya juga tampak sejumlah warga menghadang sebuah ambulans yang membawa jasad pasien. Warga berteriak-teriak di depan mobil ambulans tersebut meminta ambulans putar bali dan pergi meninggalkan desa itu.

Bahkan, ada warga yang melemparkan kayu ke arah ambulans agar ambulans tidak menerobos blokade warga sekitar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini