"Intinya dari audiensi ini menginginkan adanya keringanan berkaitan dengan ancaman segala macam agar bisa dicarikan solusi terbaik untuk para pelaku," katanya.
Untuk proses penyidikan, Berry menyatakan saat ini sudah memasuki tahap pertama. Berkas sudah masuk ke kejaksaan. Jadi proses masih terus berjalan. Terkait adanya penambahan tersangka baru, pihaknya masih akan diskusikan.
"Kita akan diskusikan, akan kita gelarkan, apakah akan ada pelaku lainnya. Yang jelas kita masih meminta keterangan saksi yang lain untuk pengembangan di TKP lain. Untuk saksi sesuai dengan berkas yang sudah dikirim ada 16 saksi dan empat tersangka," jelasnya.
Pihaknya meminta agar mengawal bersama proses hukum ini karena sudah sampai ke tahap kejaksaan untuk mencari solusi terbaik. Para tersangka tersebut hingga saat ini belum dilakukan penahanan dengan pertimbangan situasi dari para pelaku yang bertindak kooperatif.
Baca Juga:3 Warga Banyumas Kumpulkan Massa untuk Menolak Pemakaman Jenazah Corona
Untuk diketahui, hingga saat ini Polresta Banyumas telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus penolakan pemakaman jenazah Covid-19 di Kabupaten Banyumas, yakni K (57), warga Desa Kedungwringin, Kecamatan Patikraja yang merupakan seorang PNS aktif dan diduga menjadi provokator penolakan pemakaman jenazah covid-19 di desa tersebut.
Kemudian, tiga tersangka lagi adalah A (26), S (45) dan K (46) warga Desa Glempang, Kecamatan Pekuncen yang diduga berusaha menghalangi ambulans pengangkut jenazah positif Covid-19 di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen pada awal bulan ini.
Kontributor : Anang Firmansyah