SuaraJawaTengah.id - Tidak seperti tahun sebelumnya, peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional tahun 2020 dijalani dengan penuh keprihatinan. Pandemi Corona yang terjadi selama beberapa bulan terakhir, dirasakan kaum buruh yang menjadi korban lantaran harus menerima nasib di-PHK.
Kepiluan tersebut dirasakan buruh yang terdampak karena Pandemi Corona, Mujiono. Buruh yang tinggal di Rusunawa Kudu ini mengaku sudah dua minggu dirumahkan dari pekerjaannya di Pelabuhan Tanjung Emas. Kini dia hanya bisa bertahan hidup menggunakan sisa tabungan selama bekerja.
"Di rusunawa ini, 75 persen dihuni oleh buruh pabrik. Hampir semuanya sudah terdampak, ada yang di-PHK atau dirumahkan," katanya seperti dilansir Ayosemarang.com-jaringan Suara.com pada Jumat (1/5/2020).
"Alhamdulillah dapat bantuan sembako dari Pak Gubernur. Bisa membantu kami yang terdampak Corona ini," sambungnya.
Baca Juga:Ada Covid dan Omnibus Law, Buruh Perempuan: May Day Tahun Ini Paling Kelam
Senada dengan Mujiono, Sugeng Khotib mengaku sudah dua bulan terakhir tidak bekerja. Sugeng mengaku sangat kesulitan menjalani kehidupan. Beruntung pada May Day saat ini, dia mendapat bantuan dari Gubernur Jateng.
"Sekarang kerja serabutan, bantu nyapu bersih-bersih di rusunawa ini. Semuanya demi mencukupi anak istri," terangnya.
Diakui Sugeng, Peringatan May Day tahun ini jauh berbeda dari tahun biasanya. Jika tahun-tahun sebelumnya, dia ikut serta menggelar aksi, namun saat ini sudah tidak begitu bersemangat memperingati May Day di jalan.
"Tidak demo sekarang, kondisinya sudah seperti ini. Saya terima kenyataan saja, demo sekarang tidak penting, yang penting itu bantuan," katanya.
Sementar itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, banyak buruh di Jateng yang sedang berada dalam kesulitan saat ini. Bahkan banyak yang di-PHK, dirumahkan atau terdampak lainnya.
Baca Juga:Polisi Pastikan Serikat Buruh Tak Aksi Turun ke Jalan Saat May Day Ini
"Momentum May Day ini kita gunakan untuk saling membantu. Daripada buruh pada demo, mengumpulkan masa itu kan berbahaya. Maka kami meminta buruh tidak usah aksi demo di peringatan May Day ini, biarkan kami yang demo dengan membagi-bagikan bantuan kepada mereka," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ganjar membagikan 864 paket sembako kepada buruh di Rusunawa Kudu. Aksi tersebut juga untuk merayakan May Day mengingat banyak buruh yang di PHK atau dirumahkan akibat Covid-19 di Jawa Tengah.
Selain kepada buruh yang dirumahkan atau di PHK, bantuan-bantuan itu lanjut Ganjar juga diberikan kepada mereka yang sangat membutuhkan. Mereka yang usahanya mandek, atau terkena dampak lain juga akan dibantu.
"Khususnya mereka yang tinggal di tempat-tempat semacam ini, akan kami berikan bantuan agar bisa lebih tenang," tutupnya.
Setelah dari Rusunawa Kudu, Ganjar melanjutkan perjalanan menuju Rusunawa Gedanganak Kabupaten Semarang dan Boyolali. Tujuannya sama, yakni membagi-bagikan paket sembako kepada para buruh di tempat itu. Sebanyak 300 paket sembako dibagikan Ganjar di Rusunawa Gedanganak dan 1.000 paket sembako dibagikan Ganjar kepada buruh di Boyolali.