Kubur Mayat Corona Tanpa SOP, Tali Kafan Dibuka hingga 19 Pelayat Diisolasi

"Akhirnya ini menjadi permasalahan di Kabupaten Boyolali."

Agung Sandy Lesmana
Rabu, 20 Mei 2020 | 03:30 WIB
Kubur Mayat Corona Tanpa SOP, Tali Kafan Dibuka hingga 19 Pelayat Diisolasi
Ilustrasi--jenazah corona saat disalatkan pelayat. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJawaTengah.id - Jenazah pria berusia 78 tahun yang positif Covid-19 tanpa sengaja dimakamkan dengan cara biasa di Desa Senting, Kecamatan Sambi, Boyolali, Kamis (14/5/2020). Akibatnya kini 19 warga setempat harus menjalani isolasi mandiri dan dipantau petugas kesehatan.

Informasi yang diperoleh Solopos.com--jaringan Suara.com, pria berinisial SP itu meninggal dunia di Jakarta pada Kamis (14/5/2020). Hari itu juga jenazah dikirim ke Desa Senting, Sambi, Boyolali, untuk dimakamkan.

Camat Sambi, Purnawan Raharjo, mengatakan jenazah langsung dimakamkan begitu tiba di Desa Senting. Masyarakat dan keluarga tidak mengira yang bersangkutan positif Covid-19.

"Saat itu, informasi dari keluarga, yang bersangkutan meninggal karena stroke. Rumah sakit di Jakarta juga tidak memberi protokol kesehatan. Mestinya kalau PDP pun ada protokol kesehatannya. Kami juga heran," kata dia kepada Solopos.com, kemarin. 

Baca Juga:Mau Perpanjang Lagi PSBB DKI, Anies: Ini Jadi Penghabisan Jika Disiplin

Tanpa ada informasi mengenai keterkaitan penyebab meninggalnya orang tersebut dengan Covid-19, jenazah pria itu dimakamkan di Boyolali tanpa protokol pemulasaraan jenazah pasien corona. Warga yang membantu memakamkan tidak menggunakan alat pelindung diri.

Membuka Tali Kain Kafan

Tali kain kafan jenazah bahkan sempat dibuka sebelum dimakamkan. Dua hari kemudian, pada Sabtu (16/5/2020), rumah sakit di Jakarta menginformasikan hasil laboratorium swab pria itu yang ternyata positif Covid-19.

"Akhirnya ini menjadi permasalahan di Kabupaten Boyolali," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali, Ratri S Survivalina, kepada wartawan.

Tim dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Boyolali langsung melakukan tracing dan pemantauan terhadap kontak erat SP. Khusus warga yang membuka tali kain kafan jenazah pria yang dimakamkan di Boyolali itu sudah diagendakan untuk pemeriksaan di Rumah Sakit Darurat Covid-19.

Baca Juga:Meringkuk di Sel Teroris, Bahar bin Smith Tak Bisa Dibesuk

"Nanti berapa hari lagi kami evaluasi lagi, semoga tidak ada yang reaktif," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini