Setelah itu, warga beramai-ramai menarik tali balon yang jatuh di atau rumah di Solo itu agar apinya tidak membakar kabel yang melintang. Sumbu balon itu kemudian terlepas dari balon dan jatuh dan warga langsung mematikannya.
Setelah api padam, mereka berupaya menurunkan balon udara dari atap. Saat naik ke atap itulah tampak belasan petasan yang masih utuh yang belum meledak.
“Ukurannya sebesar jari orang dewasa. Masih ada belasan. Sekarang, kondisi balon sudah terlipat, tapi masih di depan rumah saya. Kelurahan sudah datang dan mendokumentasikan untuk laporan,” terang Beni.
Pria 40-an tahun itu mengaku beruntung kejadian balon udara jatuh di Solo tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun benda. Melihat ukuran petasan, bisa saja balon itu meledak di atap rumah.
Baca Juga:Balon Udara Raksasa Jatuh di Bandara Ahmad Yani Semarang
“Untung atap saya terbuat dari asbes galvalum. Kalau genting biasa mungkin sudah berantakan. Belum lagi apinya. Kalau tidak ketahuan bisa membakar kabel atau rumah,” ucapnya.