Wabah Corona, Monyet Juga Kelaparan

Karena kelaparan monyet-monyet penghuni Taman Balekambang Solo itu mulai menyerbu permukiman warga.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 11 Juni 2020 | 16:35 WIB
Wabah Corona, Monyet Juga Kelaparan
Social distancing dilakukan monyet. [Twitter/@KirenRijiju]

SuaraJawaTengah.id - Kawanan monyet kelaparan selama wabah corona. MOnyet-monyet itu ada di Solo, Jawa Tengah.

Karena kelaparan monyet-monyet penghuni Taman Balekambang Solo itu mulai menyerbu permukiman warga. Hal itu terjadi sejak objek wisata di Solo itu ditutup.

Kawanan monyet tersebut tidak mendapat makanan dari pengunjung Taman Balekambang Solo seperti biasanya.

Seorang warga Kampung Tirtoyoso, Manahan, Solo, Bambang, 56 melihat belasan monyet berkeliaran di permukiman. Para monyet mencari makan di pemukiman warga sudah terjadi beberapa hari sebelumnya.

Baca Juga:Kabar Baik, Sudah 26 Ribu Orang Sembuh dari Virus Corona di Singapura

“Berkeliaran memasuki kawasan warga. Namun akhir-akhir ini intensitasnya cukup sering. Bahkan sampai naik genteng rumah,” kata dia, Kamis (11/6/2020).

Hanya saja warga setempat tidak risau dengan keberadaan moyet Taman Balekambang Solo yang menyerbu permukiman tersebut. Mereka justru kasihan melihat monyet-monyet itu kelaparan.

“Asal tidak mengganggu, warga sini tidak merasa terganggu. Warga yang merasa iba memberi makan seperti pisang, tomat, dan jambu,” sambung Bambang.

Kepala UPT Kawasan Wisata Taman Balekambang Solo, Sumeh, menjelaskan kawanan monyet itu bukan koleksi UPT. Melainkan ada monyet milik pedagang yang lepas sebelum pembangunan Pasar Depok.

"Jadi dulu lepasan dari Pasar Depok saat mau dibangun. Sekitar 3-4 ekor monyet lepas hingga berkembang sekitar 10-an ekor. Monyet ini sebenarnya beberapa kali kita coba usir dari Balekambang namun balik lagi," terangnya.

Baca Juga:Kasus Terus Melonjak, Pasien Corona RI yang Meninggal Capai 2.000 Orang

Sejak Taman Baekambang Solo ditutup, kawanan monyet tersebut tidak mendapat makanan dari pengunjung. Dia menegaskan belum memiliki rencana membuka kembali kawasan wisata di Solo tersebut.

"Kami belum membuka taman karena ada Surat Edaran Wali Kota Solo terbaru yang melarang anak-anak memasuki tempat wisata. Jumlah pengunjung rata-rata perbulan 150.000 orang dan 40 persen merupakan anak-anak," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak