SuaraJawaTengah.id - Tinggal di sebuah gudang yang dikenal angker di Jajar, Solo, Jawa Tengah, tidak membuat nyali Agus Supriyanto beserta anak istrinya ciut.
Bahkan, guna menghindari pantauan warga, pasangan Agus Supriyanto dan Noviyanti dan ketiga anak mereka ini menutup lokasi tinggal dengan pagar seng.
Dilansir dari Solopos—jaringan Suara.com—Sabtu (20/6/2020), lahan di tepi Jl Prof Soeharso sebelah selatan simpang empat Fajar Indah itu cukup luas.
Namun sekelilingnya tertutup pagar seng yang sudah termakan usia. Satu-satunya akses keluar masuk ke lahan itu hanya melalui bukaan seng di salah satu sudut pagar.
Baca Juga:Kecelakaan Balapan Handbike, Eks Pebalap F1 Alex Zanardi Cedera Parah
Bagian dalam pagar di mana ada gudang angker yang dihuni satu keluarga itu tidak terlihat dari luar.
Salah seorang warga sekitar, JK, menyebut lahan itu memang seluruhnya tertutup pagar seng.
Ada beberapa bagian pagar yang sudah rusak strukturnya. Ada celah sekitar satu meter di sisi selatan yang dapat dimasuki orang.
Namun celah itu bukan akses keluarga Agus Supriyanto keluar masuk gudang angker yang menjadi rumah mereka.
"Ada celah lain di sebelah utara agak ke timur. Memang seolah tertutup, tapi bisa diangkat. Bukan baru-baru ini akses itu ditutup, tapi sudah lama seolah tertutup," papar JK.
Baca Juga:Dicap Angker, Tak Banyak yang Tahu Cerita Rumah Kanthil Jogja Ini
Kerap Dicari Orang
JK menyebut beberapa hari terakhir kerap ada orang yang mencari Agus. Namun, ia tak mengetahui penyebab orang mencari Agus.
Dia juga tidak mengenal orang yang mencari keluarga miskin di gudang angker itu. JK bahkan yakin orang yang mencari itu bukan teman Agus.
"Bukan temannya wong mereka bingung masuknya dari mana. Apa karena viral sehingga banyak yang cari, kurang tahu juga. Tapi semoga mereka terbantu," ujarnya.
Sepengetahuan JK, Agus bekerja di wedangan tak jauh dari tanah yang mereka tinggali. Sedangkan Noviyanti lebih sering di gudang mengasuh tiga anaknya.
Hanya beberapa kali pada pagi atau siang hari keluarga itu pergi meninggalkan gedung angker di Solo itu.
"Enggak tau ke mana, tapi ke luar pagar. Dulu awal-awal tidak pernah keluar tapi lama-lama keluar juga, mungkin awal-awal takut. Kalau tinggal di sana dikabarkan bertahun-tahun ya benar itu," imbuh dia.
JK juga mengaku pernah mendengar kabar keluarga itu sempat ditawari tinggal di indekos termasuk dibantu membayar sewanya. Namun, ia tidak tahu alasan tawaran itu tidak terealisasi.
Bukan Warga Jajar
Sementara itu, warga lainnya, A, menyebut akses yang digunakan keluarga Agus di lahan gudang angker yang mereka tinggali memang seolah tertutup. Tidak semua warga mengetahui akses itu.
Di lain pihak, Lurah Jajar Jati Waluyo mengonfirmasi dua orang yang tinggal di bekas pabrik gudang es berada di wilayah Jajar, Laweyan.
Namun, ia menyebut keduanya bukan merupakan warga Jajar.
"Agus Supriyanto dan Noviyanti bukan warga Jajar. Kalau Mas Agus itu warga Kerten sedangkan perempuan itu warga Batam," papar dia.