FX Hadi Rudyatmo: DPC PDIP Solo Kecewa Gibran Jadi Calon Wali Kota

Sebab Gibran ujug-ujug menjadi cawalikota Solo.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 23 Juli 2020 | 15:58 WIB
FX Hadi Rudyatmo: DPC PDIP Solo Kecewa Gibran Jadi Calon Wali Kota
Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa, calon Wali Kota Solo dan calon Wakil Wali Kota Solo

SuaraJawaTengah.id - Di balik keputusan PDI Perjuangan memberikan karpet merah ke anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, ternyata ada kekecewaan di DPC PDIP Solo. Sebab Gibran ujug-ujug menjadi cawalikota Solo.

Hal itu dikatakan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang juga masih menjadi calon wali kota solo kini. Dia mengaku kecewa rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Pilkada Solo jatuh kepada Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.

Rekomendasi DPP PDIP kepada pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pilkada Solo 2020 itu disampaikan di Semarang, Jumat (17/7/2020).

Padahal jauh hari sebelumnya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo telah mengusulkan pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa. Nama keduanya muncul lewat penjaringan tertutup dari anak ranting, ranting, anak cabang.

Baca Juga:Jadi Cawalkot Solo, Pengawal Gibran Ditambah dan 4 Berita Heboh Lainnya

FX Hadi Rudyatmo mengaku kecewa dengan hasil rekomendasi DPP PDIP tersebut. Namun, dia menyebut perjuangan harus tetap berlanjut. Apapun keputusan ketua umum (ketum) partai harus dijalankan sebagai kewajiban bagi seorang kader seperti dirinya.

“Semua kalau mau ditanya dengan adanya kayak begini ini dari DPC, anak cabang, ranting, dan anak ranting, ya, tetap kecewa. Karena, pencalonan Purnomo-Teguh sudah menjalankan aturan partai,” kata dia kepada wartawan di Solo, Kamis (23/7/2020).

Rudy menyebut berdasarkan Peraturan Partai No.24/2017 tentang Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah. DPC boleh melakukan penjaringan tertutup di internal partai apabila memperoleh suara minimal 25 persen.

Rudy kecewa lantaran turunnya rekomendasi kepada Gibran dan Teguh juga berarti penjaringan tertutup tidak ada nilainya di mata DPP.

“Artinya apa yang sudah dirumuskan [oleh DPC] tidak ada nilainya di sana [DPP] karena yang diberi rekomendasi adalah Mas Gibran dan Pak Teguh. Padahal, kami usulnya Pak Pur dan Pak Teguh,” ujar dia seperti dilansir Solopos.com.

Baca Juga:Gibran Maju Pilkada Solo, Ruhut: Yang Ribut Itu Barisan Sakit Hati

Kendati merasa kecewa, Rudy menegaskan semua keputusan rekomendasi dalam pilkada ada di tangan ketum partai, yang tentunya sudah digodok melalui rapat DPP partai. Untuk itu, dia siap melaksanakan dan memenangkan pasangan calon pilihan DPP PDIP.

“Apapun keputusan ketum, kader partai wajib melaksanakan dan memenangkan pemilihan kepala daerah [siapa pun calonnya],” tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini