Gibran Optimis Bisa Lawan Calon Independen di Pilkada Solo

Yakin tak lawan kotak kosong.

Pebriansyah Ariefana | Novian Ardiansyah
Rabu, 12 Agustus 2020 | 14:44 WIB
Gibran Optimis Bisa Lawan Calon Independen di Pilkada Solo
Anak Presiden Jokowi yang juga bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Suara.com/Novian)

SuaraJawaTengah.id - Anak Presiden Jokowi yang juga bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yakin dirinya tidak akan berhadapan dengan kotak kosong pada Pilkada Solo 2020.

Gibran berujar masih ada penantangnya dari jalur indpenden yang tengah berjuang mengikuti proses pendaftaran pemilihan calon kepala daerah.

"Nggak ada kotak kosong kok, itu masih ada calon independen yang berjuang kok bilang kotak kosong darimana itu?" ujar Gibran di DPP Partai Golkar, Rabu (12/8/2020).

Sebelumnya kehadiran Gibran di DPP Golkar ialah dalam rangka menerima rekomendasi dukungan yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Baca Juga:Alasan PAN Dukung Gibran karena Mewakili Milenial

"Dengan kerjasama dengan Golkar tentunya ini akan menambah kekuatan politik untuk bisa memenangkan kontestasi ini. Saya meyakini kerja sama ini adalah untuk kepentingan masyarakat Solo, saya meyakini kerja sama ini untuk kemajuan Kota Solo," kata Gibran.

"Saya dan pak teguh siap untuk melakukan komunikasi intensif dan koordinssi dengan jajaran partai Golkar Solo untuk bisa memenangkan kontestasi di 9 Desember nanti," tandasnya.

Beberapa penantang Gibran mulai bermunculan mendeklarasikan akan ikut dalam kontrstasi politik.

Para penantang Gibran tersebut berasal dari berbagai kalangan. Ada dari penjahit dan ketua RW, mantan karyawan BUMN hingga cucu raja Solo.

Meski demikian, dari beberapa penantang yang muncul tersebut belum dapat dipastikan mereka akan maju di Pilkada Kota Solo. Mereka harus berjuang di jalur independen atau non partai.

Baca Juga:Posisinya Diincar Gibran, Ternyata Segini Gaji Wali Kota Solo

Hampir seluruh parpol di Kota Solo telah mengumumkan dukungan mereka untuk mendukung Gibran-Teguh.

Berikut Suara.com merangkum beberapa penantang Gibran di Pilkada Kota Solo, Senin (10/8/2020).

1. Penjahit dan Ketua RW

Penantang duet Gibran-Teguh hadir dari jalur independen. Namun, siapa sangka jika penantang anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan tukang jahit dan ketua RW.

Penantang Gibran diusung sebuah yayasan yang bernama Tikus Pithi. Sebuah organisasi yang mengklaim mempunyai anggota ratusan ribu di seluruh dunia dan puluhan ribu di Kota Solo.

Ketua Tim Pemenangan Bajo, Robert Hananto mengatakan, Tikus Pithi memilih calon Wali Kota Solo Bagyo dan calon Wakil Wali Kota FX Suparjo yang menyebut dirinya "Bajo".

Bagyo dan FX Suparjo merupakan dua sosok yang sesuai dengan visi Tikus Pithi. Bagyo merupakan warga RT 001, RW 006, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan. Ia merupakan seorang penjahit.

Sedangkan FX Supardjo adalah warga RT 001, RW 007, Karangturi, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan. Supardjo merupakan ketua RW 007 di Kelurahan Pajang.

Ia berujar Gibran ingin menjadikan Solo sebagai kota yang tidak hanya modern, melainkan juga tetap berakar pada nilai tradisi dan tetap merawat budaya lokal, yang menginginkan masyarakat lebih sejahtera.

"Sehingga mungkin saja dapat melebihi prestasi dari wali kota sebelumnya (Pak Jokowi), menjadi pertimbangan PAN untuk mendukung Mas Gibran," kata Viva.

Selain itu, lanjut Viva, sikap keterbukaan dan toleransi yang dimiliki oleh Gibran juga menjadi modal ia dalam memimpin Solo ke depan apabila terpilih.

"Sikap keterbukaan akan menjadi nilai lebih dalam proses perumusan kebijakan daerah sehingga dapat menghasilkan keputusan yang tepat bagi kepentingan daerah dan masyarakat," ujar Viva.

2. Cucu Raja Keraton Solo

Dua anak mendiang Pakubuwono (PB) XII --dulu Raja Keraton Solo-- yakni BRA Putri Woelan Sari Dewi dan BRM Suryo Syailendra Soepomo juga menyatakan akan ikut dalam kontestasi Pilkada Kota Solo.

Namun kedua cucu PB XII itu belum mendapatkan kendaraan untuk maju sebagai cawali/cawawali.

Cucu PB XII BRA Poetri Wulan telah mendekati sejumlah partai politik non-PDIP untuk menggalang dukungan. Beberapa waktu lalu, Putri Woelan bertemu Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo.

Selain ke Achmad Purnomo, dia juga menemui jajaran pengurus DPD PKS Solo guna menjajaki kemungkinan berkolaborasi. Dia ingin menggalang kekuatan melawan duet Gibran-Teguh.

Putri Woelan memilih PKS karena satu-satunya parpol pemilik kursi di parlemen yang ingin menggalang koalisi gabungan untuk menantang Gibran.

Selain PKS, Putri telah menjalin komunikasi dengan beberapa pengurus parpol yang tidak memiliki kursi di parlemen.

3. Eks Karyawan BUMN

Astrid S. Suntani, eks karyawan BUMN mendeklarasikan diri menjadi bakal calon Wali Kota Solo. Ia mengaku ingin menjadikan Solo sebagai pusat etika timur untuk dunia.

Astrid mengaku keputusannya maju di Pilkada Kota Solo sudah sangat bulat. Ia ingin menjaga martabat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Langkah saya ingin maju di Pilkada Solo ini kan ingin menjaga martabat dari Presiden kita, Bapak Jokowi. Saya ingin menjadikan semua warga Solo dan umat manusia hidup saling menghormati, menghargai. Tak ada saling fitnah dan membuli," ujar Astrid.

Dia menilai setiap warga negara Indonesia mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk meramaikan bursa Pilkada Solo.

"Daripada kita mem-bully kan lebih baik mencalonkan diri. Agar putra Pak Jokowi tidak melawan kotak kosong. Selain itu langkah saya maju juga untuk menjaga marwah demokrasi di Indonesia," urai dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini