Tersangka Pengeroyok Habib Assegaf Bertambah 2 Orang

Dengan tambahan itu, berarti saat ini ada lima orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan yang terjadi Sabtu (8/8/2020) lalu.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 13 Agustus 2020 | 13:22 WIB
Tersangka Pengeroyok Habib Assegaf Bertambah 2 Orang
Tersangka kasus kerusuhan di Mertodranan, Solo, dihadirkan dalam jumpa pers di Mako Polresta Solo, Selasa (11/8/2020). [Foto: Solopos.com]

SuaraJawaTengah.id - Tersangka pengeroyok Habib Assegaf bertambah 2 orang oleh Jajaran Polda Jawa Tengah. Ini adalah kasus pengeroyokan di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo.

Dengan tambahan itu, berarti saat ini ada lima orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan yang terjadi Sabtu (8/8/2020) lalu.

Sebelumnya, polisi menangkap lima terduga pelaku pada Selasa (11/8/2020).

Namun, berdasarkan pemeriksaan hanya empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan di Mertodranan, Solo.

Baca Juga:Wali Kota Solo Rudy Bicara Soal Habib Assegaf Dikeroyok Laskar Intoleran

Polisi saat ini memeriksa 35 saksi untuk mengusut tuntas penganiayaan yang mengakibatkan tiga orang terluka tersebut.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menggelar jumpa pers di Mapolresta Solo, Kamis (13/8/2020), siang mengatakan polisi juga mengamankan kembali dua orang berinisial N dan A.

Peran kedua orang itu masih dalam pendalaman penyidik. Kapolda menyebut mereka berasal dari sekitar Pasar Kliwon. Ia menegaskan negara tidak boleh kalah oleh kelompok radikal, intoleran, maupun premanisme. Untuk itu, dirinya tetap mengimbau para pelaku pengeroyokan lainnya di Mertodranan, Solo, untuk menyerahkan diri.

“Sehingga lima orang ditetapkan sebagai tersangka, yang dua orang lagi masih pendalaman. Kami juga sudah memeriksa 35 orang saksi dalam perkara ini,” ujar Kapolda.

Masyarakat Bisa Memberi Informasi kepada Polisi Irjen Pol Ahmad Luthfi menambahkan apabila masyarakat menemukan atau mengetahui informasi terkait peristiwa itu dapat memberi informasi kepada kepolisian.

Baca Juga:FKUB Jateng : Kota Solo Zona Merah Intoleran

Dia menegaskan sampai kapan pun, polisi akan terus mengejar seluruh pelaku tindakan intoleran itu. Polisi tidak pandang bulu dalam penegakan hukum.

REKOMENDASI

News

Terkini