SuaraJawaTengah.id - Mud vulcano atau gunung berapi lumpur di kawasan kesatuan pemangku hutan (KPH) Randublatung, Desa Gabusan, Kecamatan Jati Kabupaten Blora pada Jumat (28/8/2020), kembali menyemburkan lumpur panas.
Namun semburan bercampur gas beracun itu tidak begitu besar. Seperti semburan pada Kamis (27/8/2020) kemarin yang terjadi dahsyat dan berkali-kali.
Kapolsek Jati AKP Bajuri mengatakan semburan pada sekitar pukul 08.00 WIB tadi terjadi dua kali.
"Semburan pada Jumat (28/8/2020) terjadi dua kali setinggi 5 meter. Tidak seperti kemarin (Kamis 27/8/2020) setinggi 30 meter. Letupannya pun terjadi sebanyak tujuh kali dan getarannya terasa sejauh satu kilometer," jelasnya.
Baca Juga:Semburan Lumpur Kesongo Disebut Aman, ESDM Jateng: Bisa jadi Tempat Wisata
Akibat semburan awal lumpur tersebut, empat orang mengalami keracunan dan 17 ekor kerbau milik warga setempat mati terendam lumpur.
"Empat orang yang keracunan sudah sembuh. Saat itu mereka muntah-muntah dan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat. Sementara untuk 17 kerbau merupakan milik tujuh orang."
"Di antaranya 3 kerbau milik Marno, 2 ekor milik Kadis, 3 ekor milik Sukimin, dan 2 ekor milik Supri. Kemudian 3 ekor kerbau milik Parjono juga mati bersama 3 ekor kerbau milik Parji dan 1 kerbau milik Samin," tambahnya.
Suwandi, saksi awal fenomena kala itu tidak merasakan tanda tanda letupan mud vulcano. Lantas menyemburkan lumpur bersama dentuman dari dalam tanah.
"Langsung kerbau kerbau saya giring pulang. Alhamdulillaah 13 ekor kerbau saya selamat," katanya.
Baca Juga:ESDM Jawa Tengah: Semburan Lumpur Blora Tak Mengandung Gas, Cuma Air Garam
Kontributor : Andri Yanto