SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyanggah data yang dikemukakan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang menyatakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tersebut berada di peringkat pertama kasus aktif Covid-19.
Sanggahan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Abdul Hakam yang terkejut kaget mendengarnya.
Dia mengungkapkan, data yang dirilis pemerintah pusat berbeda dengan data Dinkes Kota Semarang. Kekinian, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 yang masih aktif hanya berjumlah 346 kasus.
"Jumlah tersebut terdiri dari pasien ber-KTP Semarang dan 143 luar Semarang sehingga total kasus aktif mencapai 489. Saya kaget mendengar Kota Semarang dengan 2.317 kasus aktif Covid-19," jelasnya kepada Suarajawatengah.id, Selasa (1/9/2020).
Baca Juga:Wow! Kota Semarang Jadi Daerah dengan Kasus Corona Tertinggi di Indonesia
Ia meyakini, jika sampai saat ini kasus aktif Covid di Semarang masih jauh di bawah 2.000 kasus. Untuk itu, Hakam belum tau sumber data yang dirilis pusat.
"Kaget saya, karena berdasarkan data infocovid kami tidak demikian," ujarnya.
Dia juga sudah menginstruksikan kepada tim IT untuk segera mengomunikasikan data tersebut ke pemerintah pusat soal data yang baru dirilis Kemenkes pada Senin (31/8/2020) lalu.
"Tak ada lonjakan kasusnya, penambahan jumlah kasus baru di Kota Semarang selama satu minggu terakhir relatif stabil," katanya.
Ia mengakui, memang terdapat kasus baru pada Minggu (30/8/2020) yang lalu, namun tidak banyak dan jumlahnya masih bisa dikendalikan.
Baca Juga:Pecah Rekor! Minggu 30 Agustus, Pasien Corona RI Tembus 2.858 Kasus Sehari
"Terakhir, minggu 30 Agustus kemarin jumlah akumulatif kita justru turun 19 kasus," imbuhnya.