“Nanti paslon di markas dan medianya yang bergerak menjemput konstituen. Ini mungkin ada satu rombongan di satu RW 20 hingga 30 orang berkumpul, ada TV disambungkan internet, lalu dialog interaktif. Perangkat sudah siap,” tutur dia.
Namun Putut mengatakan metode kampanye virtual semacam itu bisa terkendala jaringan internet di sejumlah wilayah di Solo. Sebab tidak semua area di Kota Bengawan terdapat akses internet yang memadai menggunakan serat optik.
“Kami sedang cari yang aerial tapi bandwicthnya hebat. Mari kita meriahkan agenda Pilkada 2020 tapi dengan tetap sehat dan selamat. Penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin jadi kunci penting Pilkada sehat,” tegas dia.
Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir, Putut menilai tahap kampanye Pilkada 2020 bakal menjadi ajang kampanye yang paling rumit. Sebab kegiatan kampanye harus menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga:Tips Bupati Gowa Agar Pilkada 2020 Tetap Aman di Tengah Pandemi