Telur Asin Brebes, Dari Sajen Menjadi Kuliner Istimewa

Telur Asin Brebes, oleh Kemendikbud ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTb)

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 15 Oktober 2020 | 09:43 WIB
Telur Asin Brebes, Dari Sajen Menjadi Kuliner Istimewa
Ilustrasi Telur asin (Pexels).

Mereka tersebar di 11 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes. Pola pengembangan budidaya ternak itik dilakukan dengan cara diangonkan (digembalakan) di bekas sawah yang telah panen.

Kedua dengan cara dikandangkan (pangon), yang letaknya berdekatan dengan tepi sungai. Pola asupan makanan menjadi penting untuk jenis pembudidayaan pangon.

3. Telur yang gurih

Ciri khas telur asin Brebes bisa dirasakan dari komposisi pengolahan tingkat keasinan yang menghasilkan rasa telur yang masir. Pengertian dari masir merupakan tingkat kegurihan yang pas, sekaligus mengeluarkan minyak dan berwarna oranye pekat.

Baca Juga:3 Wisata Malioboro Malam Hari yang Wajib Dikunjungi

Inilah yang membedakan dengan telur asin sejenis yang diproduksi di luar Brebes. Sehingga ketahanan telur asin Brebes mencapai 7 hari atau seminggu.

4. Pelajaran yang bisa dipetik dari telur asin

Ada beberapa nilai yang bisa dipetik dari telur asin. Salah satunya nilai akulturasi, karena proses penerimaan telur asin di tatanan sosial, yang tidak hanya eksklusi namun inklusi.

Telur asin dapat diterima semua pihak meski pada mulanya berasal dari kultur peranakan Tionghoa.

Selain itu, nilai lainnya ialah proses toleransi, di mana proses pembuatan telor asin merupakan kerja kolegial. Dari mulai pemilihan telur itik yang berkualitas, pembuatan bahan bahan untuk pengasinan serta proses pengasinannya.

Baca Juga:Murah Banget! Beli Seafood di Warung Ini Mulai dari Rp5 Ribuan Saja

5. Warisan budaya kuliner

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak