Istilah Gaul di Solo, Dari Mokmen Hingga Lengo Pet

Istilah tersebut sering diucapkan oleh masyarakat solo, bagi bukan asli warga surakarta akan terdengar aneh ucapan itu

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 21 Oktober 2020 | 17:28 WIB
Istilah Gaul di Solo, Dari Mokmen Hingga Lengo Pet
Ilustrasi bahasa (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Semua daerah di Indonesia mempunyai istilah khas dan gaul masing-masing, termasuk di Kota Solo. Jika Anda sedang berkunjung ke kota ini, pasti bingung mendengar lima kata berikut ini.

Masyarakat Solo sudah tak asing lagi dengan lima istilah gaul ini. Pasalnya, mereka sudah bisa mengatakan istilah tersebut menjadi obrolan sehari-hari.

Dilansir dari Solopos.com, ini lima istilah gaul yang di Solo itu:

1. Lengo Pet

Baca Juga:Kebakaran Mobil di Sukoharjo, Saksi: Api Muncul dari Jasad Wanita

Mendengar istilah itu tentunya bagi masyarakat luar Solo bingung mengenai artinya.

Padahal lengo pet merupakan sebutan untuk minyak tanah.

2. Mokmen

Razia polisi di Blitar. (Suara.com/Agus H)
Razia polisi. (Suara.com/Agus H)

Siapa sangka istilah gaul mokmen di Solo ini mempunyai arti razia polisi.

Jika di daerah lain razia polisi disebut cegatan atau tilangan, berbeda dengan Solo karena masyarakat Kota Bengawan biasa menyebutnya dengan mokmen.

Baca Juga:Jaga Perdamaian di Jateng, Puluhan Warga Gelar Aksi Damai

Dirangkum dari berbagai sumber, konon katanya istilah mokmen ini berasal dari bahasa Inggris, yaitu moment please yang berarti "bisa minta waktu sebentar?" Kata-kata itu kerap muncul dari polisi ketika ada razia.

Karena masyarakat lekat dengan bahasa lokal, sebutan moment please diplesetkan menjadi mokmen.

Selain Solo, istilah ini juga akrab di telinga masyarakat Yogyakarta.

3. Pit

Para pengendara sepeda motor mengenakan jas hujan di tengah guyuran hujan di Jakarta, Selasa (5/2). [Antara/Wahyu Putro]
Para pengendara sepeda motor mengenakan jas hujan di tengah guyuran hujan di Jakarta, Selasa (5/2). [Antara/Wahyu Putro]

"Aku ngepit dari Jogja sampai Semarang," contoh kalimat yang diucapkan masyarakat Solo.

Bagi masyarakat awam khususnya Jawa, mendengar pernyataan itu akan terkejut.

Pasalnya, ngepit identik sepeda kayuh. Tapi, berbeda dengan warga Solo dan sekitarnya pit juga berarti sepeda motor lho.

Jadi, jangan kaget jika mendengar istilah gaul ini di Solo ya.

4. Oglangan

Lilin mati lampu (Pixabay/Pexels)
Lilin mati lampu (Pixabay/Pexels)

Jika masyarakat awam menyebut pemadaman listrik dengan mati listrik atau mati lampu, berbeda dengan warga asli Solo.

Mereka menyebut pemadaman listrik dengan oglangan.

5. Teh Kampul

Ilustrasi lemon tea. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi lemon tea. (Sumber: Shutterstock)

Di Solo ada minuman cukup yang bernama unik, yaitu teh kampul.

Bagi masyarakat luar Solo, teh kampul memang terdengar asing dan bikin penasaran. Tetapi, ternyata teh kampul ini mirip dengan lemon tea.

Pasalnya, dalam penyajiannya, teh kampul juga berisi irisan jeruk nipis yang kemampul atau dalam bahasa Indonesia berarti mengapung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini